Ahad 05 Mar 2023 05:15 WIB

Sebuah Pabrik Baja Ukraina Bangun Bunker Untuk Pasukan Garis Depan

Bunker dibangun untuk menahan proyektil dengan kaliber hingga 152 milimeter.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
File foto orang-orang yang melarikan diri dari Mariupol, beberapa dari mereka dari pabrik baja Azovstal, tiba dengan bus ke pusat penerimaan pengungsi di Zaporizhzhia, Ukraina, Minggu, 8 Mei 2022.
Foto: AP/Francisco Seco
File foto orang-orang yang melarikan diri dari Mariupol, beberapa dari mereka dari pabrik baja Azovstal, tiba dengan bus ke pusat penerimaan pengungsi di Zaporizhzhia, Ukraina, Minggu, 8 Mei 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, KRYVYI RIH -- Semburan obor las dan deru mesin penggiling memenuhi lantai produksi yang luas di sebuah pabrik baja di Kota Kryvyi Rih, Ukraina tengah. Kota ini merupakan kampung halaman Presiden Volodymyr Zelenskyy.

Beberapa pekerja di pabrik itu sibuk membangun bungker logam untuk pasukan garis depan. Perusahaan pertambangan dan logam Ukraina Metinvest meluncurkan proyek pembangunan bunker. Para pekerja pabrik mengatakan, mereka dengan senang hati berkontribusi dalam perlawanan terhadap invasi Rusia.

Baca Juga

Para pekerja merakit bahan prefabrikasi menjadi tempat penampungan bawah tanah atau bunker dengan menggunakan desain era Soviet.  Mereka telah mengirimkan 123 struktur bangunan dengan lebar 2 meter dan panjang 6 meter ke area yang mencakup Provinsi Zaporizhzhia dan Donetsk di timur Ukraina.

Setiap bunker membutuhkan hampir 2 ton baja.  Bunker dibangun untuk menahan proyektil dengan kaliber hingga 152 milimeter, dan dapat menampung hingga enam tentara. Bunker ini harus diletakan sekitar 1,5 meter di bawah tanah.

“Ini agar mereka bisa beristirahat, menghindari serangan,” kata Petro Zhuk, yang mengelola tim beranggotakan 40 orang untuk membangun bunker.

Zhuk mengatakan, dibutuhkan 165 jam kerja untuk memproduksi satu bunker termasuk prefabrikasi. Namun tim yang dipimpin Zhuk dapat membangunnya dalam satu hari.

Keenam tempat tidur yang terdapat di dalam bunker terbuat dari kayu. Bunker itu juga dilengkapi dengan tempat untuk meletakkan kompor portabel, lantai ganda yang dapat digunakan untuk menyimpan senjata, dan pintu keluar yang mengarah ke permukaan serta pintu masuk yang dapat dicapai melalui terowongan. Zhuk berharap pasukan Ukraina yang dapat menemukan kenyamanan di dalam bunker.

“Saat mereka berada di dalam, mereka tidak perlu khawatir dengan serangan yang bisa terjadi saat mereka sedang tidur. Mereka bisa hangat dan nyaman," ujar Zhuk.

Metinvest juga memiliki Pabrik Besi dan Baja Azovstal di Kota Mariupol yang hancur dan sekarang diduduki Rusia. Selama berbulan-bulan Mariupol dikepung oleh Rusia. Warga sipil dan tentara berlindung pabrik baja sebagai pertahanan terakhir yang dibuat pasukan Ukraina untuk mempertahankan pabrik menjadi simbol perlawanan terhadap invasi Moskow.

Dalam sebuah wawancara dengan media Ukraina, CEO Metinvest, Yurii Ryzhenkov, mengatakan, gambar bunker ditemukan di arsip perusahaan dan berasal dari perusahaan Soviet. "Saat itu, setiap pabrik harus menghasilkan sesuatu untuk tentara," katanya.

Vitalii Yevzhenko (54 tahun), seorang pekerja pabrik yang terlibat dalam perakitan bunker, mengatakan, produksi bunker yang dia kerja kan bersama rekan-rekannya sangat penting. “Ini untuk kemenangan Ukraina. Semakin cepat perang berakhir, semakin baik,” katanya.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement