REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Dalam beberapa tahun terakhir, mobil Cina menjadi semakin umum ditemui di Rusia. Pada tahun 2022, sebanyak 487 diler kendaraan baru asal Cina dibuka di Rusia, sehingga jumlah totalnya menjadi 1.041, terhitung hampir sepertiga dari jumlah total diler mobil Rusia.
Seperti diwartakan Carnewschina pada Jumat (3/3/2023), banyak merek mobil Barat meninggalkan Rusia imbas invasinya ke Ukraina.
Sedikitnya 46 dari 60 merek mobil Barat telah menarik diri dari pasar Rusia pada akhir 2022, yang pada gilirannya menciptakan peluang bagi mobil Cina di pasar Rusia.
Diperkirakan sekitar 100 merek mobil Cina dapat memasuki pasar Rusia pada tahun 2023.
Pada tahun 2022, 122.000 mobil Cina terjual di Rusia, meningkat 13 persen year-on-year. Selanjutnya, pangsa pasar mobil Cina di pasar Rusia naik menjadi 20 persen pada akhir tahun lalu.
Menurut survei yang dilakukan oleh Autostat, sebuah agensi analisis pasar mobil Rusia, pada Januari 2023, pengeluaran konsumen Rusia untuk mobil merek Cina telah meningkat tiga kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun 2022 dengan 17.200 mobil Cina terjual.
Itu artinya menghabiskan lebih dari 50 miliar rubel atau sekitar 665 juta dolar AS. Dibandingkan dengan jenis kendaraan lainnya, pada Januari 2023 di Rusia tercatat pangsa pasar mobil Eropa sebanyak 16 persen, Rusia 15 persen, Korea 11 persen, Jepang 10 persen, dan Amerika adalah 2,5 persen.
Sebagai informasi, perusahaan mobil Cina pertama kali memasuki Rusia pada awal 2004. Tahun itu, hanya 150 mobil Cina yang terjual di Rusia.
Baru pada tahun 2013 volume penjualan tahunan melebihi 100.000 kendaraan dengan pemain Cina terbesar adalah Chery, Great Wall Motors, dan Geely.
Hal ini disebabkan oleh persaingan ketat dari merek lokal Rusia yang sangat murah, yang berfokus pada produk low-end.
Kedua, merek Eropa, Amerika, Jepang, dan Korea Selatan adalah pemain besar pertama yang memasuki Rusia, dengan fokus pada produk mid-to-high-end.
Saat ini, Chery memiliki tiga merek di pasar Rusia, yaitu Chery, Exeed, dan Omoda. Pada tahun 2022, volume penjualan ketiga merek ini masing-masing adalah 38.000, 13.000, dan 1.521 kendaraan.
Great Wall Motors berinvestasi besar-besaran di Rusia beberapa tahun yang lalu. Pabrik Tula yang baru dibangun menelan biaya 500 juta dolar AS dan selesai pada tahun 2019. Itu adalah pabrik manufaktur pertama yang sepenuhnya dimiliki dari merek Cina di luar negeri.
Pada tahun 2022, Great Wall Motors menjual total 35.000 kendaraan di Rusia, peringkat kedua di antara merek-merek Cina, dan Geely berada di urutan ketiga dengan 24.000 unit terjual.
Pada hari-hari awal berdirinya Republik Rakyat Cina, Uni Soviet membantu pembangunan FAW untuk memungkinkan produksi mobil. Sekarang, mobil-mobil Cina perlahan-lahan mendominasi pasar Rusia.