REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Ukraina untuk Republik Indonesia, Vasyl Hamianin menyatakan rasa terima kasihnya kepada organisasi Islam, Muhammadiyah yang konsisten mendukung kedaulatan Ukraina. “Bangsa Ukraina menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya terhadap dukungan Muhammadiyah, salah satu organisasi umat Islam di Indonesia,” ujarnya, dikutip pada Rabu (8/3/2023).
Pekan lalu Pimpinan Pusat Muhammadiyah menerima kunjungan silaturahim Perwakilan Tetap Presiden Ukraina di Republik Otonomi Krimea Tamila Tasheva dan Kepala Departemen Platform Krimea di Perutusan Presiden Ukraina untuk Republik Otonomi Krimea Maria Tomak.
Selain itu turut hadir dua perwakilan parlemen Ukraina (Rada) yakni Vadym Halaichuk dan Mariia Mezentseva. Rombongan ini didampingi Dubes Ukraina untuk Republik Indonesia, Vasyl Hamianin.
Dalam pertemuan di Kantor PP Muhammadiyah Jakarta, Jl. Menteng Raya 62,tersebut hadir secara langsung Ketua PP Muhammadiyah Syafiq Mughni ditemani Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, dan Sekretaris PP Muhammadiyah, Izzul Muslimin.
Menurut Sekretaris Umum Abdul Mu’ti, kunjungan ini adalah silaturahim kali kesekian antara elemen pemerintah Ukraina kepada Muhammadiyah. Sebelumnya rombongan dari Ukraina ini telah berkunjung ke Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Silaturahim ini kata dia ikut membahas situasi dan perkembangan politik aktual di Ukraina. Selain itu para delegasi berharap peran Muhammadiyah di dunia internasional dalam menggaungkan upaya ke arah resolusi konflik.
“Pertemuan di PP Muhammadiyah ini juga menyampaikan hal yang sama di mana mereka sekarang memang dalam keadaan yang sangat sulit, setelah setahun invasi Rusia ke Ukraina memang semakin banyak masyarakat yang menderita,” ungkap Abdul Mu’ti pascapertemuan.
Abdul Mu’ti yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP) periode 2023-2028 tersebut telah menerima harapan delegasi Ukraina agar Muhammadiyah dapat mendukung secara politik untuk menguatkan bangsa Ukraina.
Menurut dia, Muhammadiyah berkomitmen pada perdamaian dunia. Muhammadiyah juga menyampaikan rasa prihatin atas situasi dan kondisi yang terjadi di Ukraina. Apalagi, di Ukraina ada sekitar 800 ribu penduduk beragama Islam.
“Oleh karena itu maka, pertemuan ini sangat penting untuk membangun kesadaran kita bersama, dan juga membangun komitmen kita bersama untuk bagaimana agar situasi di Ukraina bisa membaik dan bagaimana agar invasi Russia dapat dihentikan,” kata dia.
Tamila Tasheva dalam sambutannya menyatakan terima kasih kepada sikap konsisten Indonesia di dalam Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ketika membahas persoalan Ukraina yang menjadi korban agresi Rusia.
“Lebih dari satu juta Muslim Ukraina terutama Krimea Tartar sudah mengalami persekusi sejak tahun 2014, dan saat ini sedikitnya 181 warga Krimea Tartar menjadi tahanan politik,” kata dia.
Menurut Duta Besar Ukraina untuk Republik Indonesia, Vasyl Hamianin dukungan Muhammadiyah sangat penting dan mendesak mengingat dalam waktu kurang dari 20 hari umat Muslim Ukraina, bersama saudara-saudara Muslim Indonesia akan melaksanakan ibadah puasa.
“Tahun lalu dan tahun ini, Muslim Ukraina masih merayakan ibadah Puasa dengan penuh keprihatinan,” kata dia.
Sebelumnya, para panglima pasukan Ukraina pada Senin sepakat memperkuat posisi dan mempertahankan Bakhmut dari Rusia, yang berusaha mati-matian merebut kota di Ukraina timur itu.
Dalam rapat rutin bersama para panglima itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mendiskusikan situasi di Bakhmut bersama panglima angkatan bersenjata Valeriy Zaluzhnyy dan panglima operasi Oleksandr Syrsky.
Syrsky belum lama ini menemui para prajurit Ukraina yang tengah mempertahankan Bakhmut.
"Para panglima membahas langkah lebih jauh di Bakhmut dan mendukung agar operasi pertahanan di sana diteruskan," kata Zelenskyy dalam pernyataan tertulis yang dikeluarkan kantornya seperti dilaporkan laman Politico, Senin (6/3/2023), seperti dilansir dari Antara.