Sabtu 11 Mar 2023 14:23 WIB

Megawati Apresiasi Tiongkok Damaikan Arab Saudi dan Iran

Megawati ucapkan selamat kepada Xi Jinping

Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri. Megawati pada Sabtu (11/3/2023) memberikan ucapan selamat kepada Xi Jinping yang kembali terpilih sebagai Presiden Republik Rakyat China untuk periode ketiga. (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Dhemas Reviyanto
Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri. Megawati pada Sabtu (11/3/2023) memberikan ucapan selamat kepada Xi Jinping yang kembali terpilih sebagai Presiden Republik Rakyat China untuk periode ketiga. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengucapkan selamat kepada Presiden China Xi Jinping atas jabatan periode ketiga memimpin negara Tirai Bambu tersebut. Sebelumnya, Xi Jinping secara resmi ditetapkan sebagai Presiden China untuk periode ketiga pada Jumat (10/3/2023).

"Selain mengucapkan selamat, Ibu Megawati Soekarnoputri juga memberikan apresiasi atas keberhasilan Tiongkok di dalam mendorong perdamaian dunia, dengan mengambil prakarsa rekonsiliasi antara Arab Saudi dan Iran," kata Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (11/3/2023).

Baca Juga

Dia mengatakan, keberhasilan itu senapas dengan semangat Dasa Sila Bandung dalam Konferensi Asia Afrika dan Gerakan Non Blok yang dipelopori Indonesia melalui kepemimpinan Bung Karno. Menurut dia, perubahan konstelasi geopolitik di Timur Tengah tersebut sangat penting bagi perdamaian kawasan dan dunia.

"Ibu Megawati ketika memerintahkan saya untuk mengambil doktor pertahanan konsentrasi geopolitik Bung Karno di Universitas Pertahanan, bertujuan untuk mengonstruksikan pemikiran geopolitik Bung Karno yang sangat khas, tidak ekspansif, dan menjadikan Pancasila sebagai lifeline tata dunia baru," ujarnya.

Hasto menjelaskan dalam teori geopolitik Bung Karno yang disebut progressive geopolitical co-exsistentence, kepentingan nasional Indonesia dibangun dengan memperhatikan konstelasi geopolitik dan itu adalah kepemimpinan Indonesia. Atas dasar hal tersebut menurut dia, Megawati juga mengingatkan bahwa Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) harus dibangun sebagai lembaga kajian pemikiran strategis geopolitik.

"Lemhanas sekaligus sebagai wahana menggembleng calon pemimpin dari seluruh Indonesia, pusat-daerah, sipil-militer, dan berbagai profesi untuk digabungkan menjadi satu pemikiran yang menyatukan ideologi, persepsi, dan agenda strategis tentang masa depan Indonesia atas cara pandang geopolitik," tuturnya.

Dia mengatakan, Megawati berpandangan bahwa melihat konstelasi geopolitik, Indonesia berperan aktif dalam percaturan dunia seperti mengambil prakarsa perdamaian di Timur Tengah, Korea, Rusia-Ukraina, Laut Tiongkok Selatan dan berbagai persoalan lainnya. Hasto menilai, pemikiran geopolitik Bung Karno mengajarkan bagaimana bangsa Indonesia harus membangun rasa percaya dirinya, bertindak keluar, bukan saling mencela sesama anak bangsa sendiri.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement