Sabtu 11 Mar 2023 20:15 WIB

Kim Jong-un Perintahkan Pasukan Latihan Intensif Bersiap untuk Perang Sebenarnya

Kim mengawasi pelatihan penembakan rudal dan senjata berat.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Teguh Firmansyah
 Sebuah foto yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) resmi menunjukkan latihan artileri di lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara, Kamis (9/3/2023) (diterbitkan Jumat (10/3/2023). Menurut KCNA, Pemimpin Tertinggi Kim Jong Un
Foto: EPA-EFE/KCNA
Sebuah foto yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) resmi menunjukkan latihan artileri di lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara, Kamis (9/3/2023) (diterbitkan Jumat (10/3/2023). Menurut KCNA, Pemimpin Tertinggi Kim Jong Un

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un memerintahkan pasukan militer untuk mengintensifkan latihan, mengantisipasi dan bersiap untuk perang yang sebenarnya jika diperlukan.

Pernyataan Kim Jong Un itu disampaikan setelah ia mengawasi latihan penembakan rudal dan senjata berat untuk membuktikan kapasitas dan kemampuan negaranya itu.

Baca Juga

"Korea Utara menembakkan rudal balistik jarak pendek di lepas pantai barat negaranya pada hari Kamis," kata militer Korea Selatan, seraya menambahkan bahwa pihaknya sedang menganalisis kemungkinan bahwa Korea Utara mungkin telah meluncurkan beberapa rudal secara bersamaan dari area yang sama.

Foto-foto yang dirilis oleh kantor berita Korea Utara KCNA menunjukkan setidaknya enam rudal ditembakkan pada waktu yang bersamaan.

KCNA mengatakan sebuah unit yang dilatih untuk misi penyerangan, telah menembakkan rentetan rudal ke perairan yang ditargetkan. Mereka ingin menunjukkan kemampuannya untuk melawan dalam upaya perang yang sebenarnya.

“(Kim) menekankan bahwa sub-unit penyerang rudal harus dipersiapkan secara ketat untuk kesempurnaan terbesar dalam menjalankan dua misi strategis, yaitu pertama untuk mencegah perang dan kedua untuk mengambil inisiatif dalam perang, dengan terus mengintensifkan berbagai latihan simulasi. untuk perang nyata ...," kata KCNA dilansir dari Reuters, Sabtu (11/3/2023).

Kim ditemani putrinya yang masih kecil yang baru-baru ini muncul dalam serangkaian acara besar.

Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol mengatakan Korea Selatan juga akan meningkatkan latihan militer gabungan dengan Amerika Serikat. Korsel juga akan meningkatkan perencanaan bersama dan menangkal serangan yang mungkin akan meluas oleh ancaman rudal dan nuklir Korut, bersama AS.

"Kami akan membangun kemampuan respons dan sikap pembalasan yang luar biasa," kata Yoon pada upacara penyerahan lulusan akademi angkatan laut di tenggara kota Changwon.

Seoul telah berusaha untuk memperkuat pencegahan yang diperluas, kemampuan militer AS untuk mencegah serangan dengan pelindung nuklirnya. Upaya ini di tengah meningkatnya seruan di Korea Selatan agar negara tersebut mengembangkan kemampuan nuklirnya sendiri untuk melawan ancaman Korea Utara.

Peluncuran rudal terbaru Korut ini, terjadi ketika Amerika Serikat dan Korea Selatan akan memulai latihan militer skala besar yang dikenal sebagai latihan Freedom Shield pekan depan. Korea Utara telah lama marah pada latihan sekutu Koreanya, AS karena melangsungkan latihan yang mengarah ke invasi.

 

Yang-uk, seorang peneliti dan pakar pertahanan di Asan Institute for Policy Studies Seoul, mengatakan Korea Utara semakin mengklaim bahwa misilnya yang lebih kecil memiliki kemampuan nuklir.

“Korea Utara tampaknya belum mengembangkan hulu ledak nuklir miniatur untuk dimuat pada rudal jelajah atau rudal balistik taktis, tetapi jelas ke sanalah tujuan mereka,” kata Yang.

Amerika Serikat akan mengadakan pertemuan informal anggota Dewan Keamanan PBB minggu depan mengenai pelanggaran hak asasi manusia di Korea Utara, sebuah langkah yang kemungkinan akan membuat Pyongyang marah dan memicu penentangan dari Cina dan Rusia. 

 

Amri Amrullah

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement