Ahad 12 Mar 2023 17:16 WIB

Senat Prancis Loloskan Reformasi Sistem Pensiun Macron

Sistem pensiun disetujui dengan perbandingan 195 setuju dan 112 menolak.

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Para pengunjuk rasa berbaris selama demonstrasi menentang perubahan pensiun, Kamis, 19 Januari 2023 di Paris. Para pekerja di banyak kota Prancis turun ke jalan pada Kamis untuk menolak usulan perubahan pensiun yang akan menunda usia pensiun, di tengah hari pemogokan dan protes nasional yang dipandang sebagai ujian besar bagi Emmanuel Macron dan kepresidenannya.
Foto: AP Photo/Lewis Joly
Para pengunjuk rasa berbaris selama demonstrasi menentang perubahan pensiun, Kamis, 19 Januari 2023 di Paris. Para pekerja di banyak kota Prancis turun ke jalan pada Kamis untuk menolak usulan perubahan pensiun yang akan menunda usia pensiun, di tengah hari pemogokan dan protes nasional yang dipandang sebagai ujian besar bagi Emmanuel Macron dan kepresidenannya.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Senat Prancis mengadopsi rencana reformasi sistem pensiun pemerintah Presiden Emmanuel Macron. Rancangan undang-undang yang menaikan usia pensiun menjadi 64 tahun itu disetujui pada Sabtu (11/3/2023) dengan perbandingan suara 195 setuju dan 112 menolak.

Majelis atas parlemen Prancis menyetujui teks saat unjuk rasa menolak reformasi itu sudah memasuki hari ketujuh. Jajak pendapat menunjukkan mayoritas pemilih menolak rancangan undang-undang tersebut.

Baca Juga

Undang-undang yang diadopsi Senat itu akan ditinjau komite gabungan majelis atas dan bawah House of Representative. Peninjauan dilaporkan mungkin akan digelar Rabu (15/3/2023).

Bila komite menyepakati teksnya, maka pemungutan suara terakhir akan digelar di dua majelis House pada Kamis (16/3/2023). Namun hasilnya pemungutan suara masih belum pasti terutama di majelis rendah di mana partai berkuasa membutuhkan sekutu untuk meloloskannya.  

Bila pemerintah tidak berhasil mendapatkan suara yang dibutuhkan di majelis rendah. Masih ada kemungkinan untuk mendorong teks tanpa pemungutan suara di parlemen dalam prosedur yang disebut 49:3.

Unjuk rasa dan mogok kerja massal dijadwalkan akan kembali digelar Rabu mendatang.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement