Rabu 15 Mar 2023 15:33 WIB

Polandia Siap Kirim Jet Tempur MiG-29 ke Ukraina

Jumlah jet tempur yang dikirim Polandia ke Ukraina tak akan mencapai 14

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Angkatan Udara Polandia menerbangkan pesawat buatan Rusia MiG-29 (atas). Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki mengatakan, negaranya dapat memberikan jet tempur MiG-29 kepada Ukraina.
Foto: AP Photo/Alik Keplicz
Angkatan Udara Polandia menerbangkan pesawat buatan Rusia MiG-29 (atas). Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki mengatakan, negaranya dapat memberikan jet tempur MiG-29 kepada Ukraina.

REPUBLIKA.CO.ID, WARSAWA – Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki mengatakan, negaranya dapat memberikan jet tempur MiG-29 kepada Ukraina. Hal itu bisa dilaksanakan dalam empat hingga enam pekan mendatang.

“Itu bisa terjadi dalam empat sampai enam pekan mendatang,” kata Morawiecki ketika ditanya dalam konferensi pers tentang kapan Polandia bisa memasok jet tempur MiG-29 ke Ukraina, Selasa (14/3/2023).

Baca Juga

Sementara itu Kepala Kantor Kepresidenan Polandia Pawel Szrot tak dapat memberikan perkiraan jumlah jet tempur yang mungkin dikirim negaranya ke Ukraina. Dia hanya menyebut jumlahnya tidak akan mencapai 14. Polandia diketahui telah mengirim 14 tank Leopard buatan Jerman untuk Kiev. Warsawa menjadi negara paling aktif menyerukan sekutu Barat agar menyuplai persenjataan berat untuk Ukraina.

Sebelumnya Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin telah mengisyaratkan siap membahas pengiriman jet tempur F/A-18 Hornet milik negaranya untuk Ukraina. “Kami memiliki pesawat tempur F-35 baru yang akan datang. Ketika Hornet tua ini dinonaktifkan, kami dapat mendiskusikan penggunaannya di masa depan,” kata Marin kepada awak media, Senin (13/3/2023).

Pada Desember tahun lalu, Finlandia memang mengumumkan bahwa mereka memesan 64 jet tempur multi-peran F-35A dari kontraktor militer asal Amerika Serikat (AS), Lockheed Martin. Namun pesanan atas pesawat baru tersebut diperkirakan tidak akan diterima hingga 2025. Artinya, Finlandia masih harus menggunakan armada jet tempur lamanya.

Dalam kunjungannya ke Kiev pada Jumat (10/3/2023) pekan lalu, Marin sudah menyampaikan bahwa dia terbuka untuk membahas pengiriman pesawat F/A-18 Hornet untuk Ukraina. “Saya pikir kita bisa berdiskusi tentang Hornet, apakah mungkin menyerahkan mereka ke Ukraina, dan pelatihan seperti apa yang mungkin mereka butuhkan bersama mereka,” ucapnya.

Kendati demikian, Marin mengatakan, belum ada keputusan yang dibuat terkait hal tersebut. Dia menambahkan, inisiatif semacam itu membutuhkan kerja sama internasional. Komentar Marin terkait pengiriman jet Hornet ke Ukraina telah menuai kritik di internal Finlandia.

Pemimpin partai oposisi terkemuka Koalisi Nasional di Finlandia, Patteri Orpo, mengatakan, pernyataan Marin perihal pemberian jet Hornet kepada Ukraina ceroboh. Menurutnya, Marin membuat janji yang tidak dapat dipenuhi.

Saat ini Finlandia bersama Swedia sedang mengajukan permohonan keanggotaan kepada Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Langkah itu diambil kedua negara setelah Rusia memutuskan menyerang Ukraina.

Setelah mengamankan bantuan persenjataan dan tank dari Barat, Kiev segera meminta pasokan jet tempur untuk meningkatkan perlawanannya terhadap Rusia. Namun sejauh ini belum ada satu pun negara yang bersedia mengirimkan atau memasok jet tempur untuk Ukraina. “Sejauh ini tidak ada negara yang berkomitmen untuk memasok jet tempur,” kata Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba dalam sebuah wawancara dengan grup media Jerman, Funke, 17 Februari lalu.

Kuleba mengungkapkan, negaranya tertarik dengan pesawat tempur dari AS, Inggris, Prancis, dan Jerman. Hal itu karena keempat negara tersebut memiliki kapasitas produksi dan armada terbesar.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement