Rabu 15 Mar 2023 18:24 WIB

Israel Minta EU tak Campur Tangan Urusan Internal Negaranya

Seorang pejabat tinggi Eropa mengkritik kebijakan Israel terhadap warga Palestina.

Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen (kanan). Israel pada Selasa (14/3/2023) meminta Uni Eropa (EU) tidak turut campur dalam masalah internal negaranya setelah seorang pejabat tinggi Eropa mengkritik kebijakan Israel terhadap warga Palestina.
Foto: EPA-EFE/ANTHONY ANEX
Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen (kanan). Israel pada Selasa (14/3/2023) meminta Uni Eropa (EU) tidak turut campur dalam masalah internal negaranya setelah seorang pejabat tinggi Eropa mengkritik kebijakan Israel terhadap warga Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM - Israel pada Selasa (14/3/2023) meminta Uni Eropa (EU) tidak turut campur dalam masalah internal negaranya setelah seorang pejabat tinggi Eropa mengkritik kebijakan Israel terhadap warga Palestina.

Permintaan itu disampaikan dalam panggilan telepon antara Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen dengan kepala kebijakan luar negeri EU Josep Borrell.

Baca Juga

Israel mengalami aksi protes massal dalam beberapa pekan terakhir atas rencana pemerintah untuk menerapkan perubahan peradilan yang dipandang oleh pihak oposisi sebagai upaya mengurangi kekuatan otoritas yudikatif demi meningkatkan otoritas eksekutif.

Menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri, Cohen meminta Borrell berhenti mendanai warga Palestina dan mengecam komentar EU baru-baru ini tentang kebijakan Israel terhadap warga Palestina.

"Tidak ada ruang untuk membandingkan dan menyamakan antara korban teror Israel dengan teroris Palestina yang didukung oleh Otoritas Palestina," kata Cohen.

Pekan lalu, Borrel mengatakan dalam sebuah artikel bahwa kekerasan oleh para pemukim Israel meningkat terhadap warga Palestina dan operasi militer Israel sering menyebabkan tewasnya warga sipil Palestina.

"Kekerasan yang dilakukan pemukim Israel di Tepi Barat semakin mengancam tempat tinggal dan mata pencaharian warga Palestina ... dan dilakukan hampir selalu dengan kekebalan hukum," kata Borrell.

Lebih lanjut, Borrell mengatakan, operasi militer Israel sering menyebabkan tewasnya warga sipil Palestina, sering kali tanpa pertanggungjawaban efektif, sementara itu permukiman ilegal terus meluas di wilayah pendudukan dan status quo yang rumit mengenai Kota Suci semakin terkikis.

Menurut data Pemerintah Palestina, lebih dari 80 warga Palestina tewas akibat serangan Israel sejak awal tahun ini. Sebanyak 14 warga Israel juga tewas dalam serangan berbeda pada periode yang sama.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement