Sabtu 18 Mar 2023 06:34 WIB

ICC Keluarkan Surat Penangkapan Putin dan Reaksi Keras Moskow 

Moskow mengkritik keras surat penangkapan Putin dari ICC

Rep: Dwina Agustina/ Red: Nashih Nashrullah
 Presiden Rusia Vladimir Putin. Moskow mengkritik keras surat penangkapan Putin dari ICC
Foto:

Pertemuan keduanya kemungkinan akan memperkuat hubungan yang lebih dekat antara Rusia dan Cina saat hubungan antara Rusia dan Barat mencapai titik terendah baru. 

Beijing dan Moskow menjalin kemitraan tanpa batas sebelum invasi. Kondisi itu membuat para pemimpin Amerika Serikat dan Eropa khawatir China mungkin mengirim senjata ke Rusia. 

China membantah rencana semacam itu, mengkritik pasokan senjata Barat ke Ukraina, yang akan segera meluas ke jet tempur setelah Polandia dan Slovakia minggu ini menyetujui pengiriman. Kremlin mengatakan jet akan dihancurkan dan tidak mengubah arah konflik. 

Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan pada Jumat (16/3/2023), bahwa Amerika Serikat memiliki kekhawatiran mendalam. Washington khawatir Beijing  mungkin mencoba untuk mempromosikan gencatan senjata karena saat ini tidak akan mengarah pada perdamaian yang adil dan abadi antara Kiev dan Moskow. 

Bakhmut telah menjadi pertempuran infanteri paling berdarah di Eropa sejak Perang Dunia II. Pasukan Rusia telah merebut bagian timur kota itu tetapi sejauh ini gagal mengepungnya. 

Baca juga: Muhammadiyah Resmi Beli Gereja di Spanyol yang Juga Bekas Masjid Era Abbasiyah

Pasukan Rusia juga melakukan empat serangan udara di kota garis depan Avdiivka di selatan Bakhmut pada Jumat.  "Kota ini dikupas hampir sepanjang waktu," tulis kepala staf kepresidenan Ukraina di Telegram.  

Rusia membantah dengan sengaja menyerang warga sipil tetapi mengatakan telah menyerang infrastruktur untuk menurunkan militer Ukraina. 

 

Pasukan itu mengaku menghilangkan ancaman potensial terhadap keamanannya sendiri. Ukraina dan sekutunya menuduh Rusia melakukan perang tak beralasan untuk merebut wilayah dari tetangganya yang pro-Barat.    

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement