Kamis 23 Mar 2023 04:40 WIB

Menlu Austria: Membayangkan Tidak Ada Lagi Rusia Adalah Delusi

Rusia akan tetap menjadi bagian yang penting bagi Eropa.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Menteri Luar Negeri Austria Alexander Schallenberg. Rusia akan tetap menjadi bagian yang penting bagi Eropa.
Foto: AP/Valentyn Ogirenko/Pool Reuters
Menteri Luar Negeri Austria Alexander Schallenberg. Rusia akan tetap menjadi bagian yang penting bagi Eropa.

REPUBLIKA.CO.ID, WINA -- Menteri Luar Negeri Austria, Alexander Schallenberg, mengatakan, Rusia akan tetap menjadi bagian yang penting bagi Eropa. Schallenberg mengatakan, membayangkan bahwa tidak ada lagi Rusia adalah delusi.

"Memikirkan bahwa tidak akan ada Rusia lagi dan kami dapat memisahkan diri di semua wilayah adalah delusi," kata Schallenberg kepada Reuters.

Baca Juga

Schallenberg menambahkan, kendati Austria akan melonggarkan hubungan, hal itu tidak dapat terjadi dalam semalam. "Dostoyevsky dan Tchaikovsky tetap menjadi bagian dari budaya Eropa, suka atau tidak. Ini akan terus menjadi tetangga terbesar kami. Ini akan tetap menjadi tenaga nuklir terbesar kedua di dunia," ujarnya.

Austria mencontohkan dirinya sebagai jembatan antara timur dan barat, serta mengubah Ibu Kota Wina menjadi magnet bagi uang Rusia. Austria juga merupakan bagian dari aliansi Barat yang telah memberikan sanksi kepada Rusia setelah invasi ke Ukraina. 

Austria masih mengimpor gas dari Rusia meskipun berusaha untuk menguranginya dalam beberapa tahun mendatang. Namun, beberapa pejabat Austria menyimpan harapan untuk mengakhiri perang dengan cepat dan kembali ke hubungan yang lebih normal dengan Rusia.

Awal tahun ini, otoritas sanksi Amerika Serikat (AS) meluncurkan penyelidikan ke bank terbesar kedua di Austria, Raiffeisen Bank International, atas bisnisnya yang terkait dengan Rusia, dan meningkatkan pengawasan terhadap pemberi pinjaman Austria. Raiffeisen sangat tertanam di Rusia dan merupakan satu dari dua bank asing dalam daftar 13 lembaga sistemik bank sentral Rusia. 

Schallenberg mengatakan, tidak masuk akal untuk melarang pemberi pinjaman melakukan bisnis di Rusia. Sementara banyak perusahaan Barat lainnya masih berbisnis di Rusia. Austria menuding, banyak bank Barat lainnya yang masih berbisnis di Rusia. 

"Mari kita lihat kenyataannya, 91 persen perusahaan Barat masih berada di Rusia dan melakukan apa yang masuk akal menunggu, menahan, memagari. Ada cukup banyak bank Amerika, salah satunya Bank of America, hadir di Rusia," kata Schallenberg. 

Schallenberg mengatakan, dia lebih menyukai penegakan sanksi Eropa daripada menjatuhkan lebih banyak sanksi lainnya. "Itu adalah senjata yang sangat tumpul. Kami memiliki paket sanksi besar-besaran, beri waktu apakah sanksi itu bekerja," ujarnya. 

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement