Kamis 23 Mar 2023 09:31 WIB

Xi Jinping ke Rusia Promosikan Pembicaraan Damai

Cina sebut AS tak netral dan mengipasi konflik dengan memberi senjata ke Ukraina

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) dan Presiden China Xi Jinping bersulang saat makan malam mereka di The Palace of the Facets adalah sebuah bangunan di Kremlin Moskow, Rusia, Selasa (21/3/2023).
Foto:

Laporan New York Times pada Selasa menyatakan, Rusia telah membeli lebih dari 12 juta dolar AS drone dan suku cadang drone dari Cina pada tahun sejak invasi dimulai. Laporan tersebut mengutip data bea cukai resmi Rusia yang diberikan dari sumber yang tidak disebutkan.

Surat kabar itu mengatakan, sulit untuk menilai tentang drone itu mengandung teknologi AS. Dikatakan pengiriman termasuk produk dari DJI, yang merupakan salah satu pembuat drone komersial terkemuka dunia, serta perusahaan kecil, dan sering disalurkan melalui jaringan broker dan perusahaan ekspor yang lebih kecil.

Dalam komentar lain tentang Ukraina, Wang mengatakan, Rusia dan Cina sepakat bahwa Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) harus dipatuhi dan hukum internasional dihormati. Mereka menentang sanksi sepihak yang diberlakukan oleh AS dan lainnya untuk menghukum ekonomi dan pendukung keuangan Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Kedua belah pihak menunjukkan bahwa solusi untuk krisis Ukraina harus menghormati masalah keamanan yang sah dari semua negara dan mencegah pembentukan konfrontasi blok dan mengipasi api," kata Wang.

Wang tidak mengatakan sama sekali tentang surat perintah penangkapan yang dikeluarkan untuk presiden Rusia oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas tuduhan keterlibatan dalam penculikan ribuan anak dari Ukraina. Dalam pernyataan bersama yang ditandatangani di Moskow, Rusia dan Cina menekankan perlunya menghormati masalah keamanan yang sah dari semua negara untuk menyelesaikan konflik, menggemakan argumen bahwa mengirim pasukan untuk mencegah AS dan NATO mengubah negara menjadi benteng anti-Rusia.

“Kedua belah pihak menekankan bahwa dialog yang bertanggung jawab adalah cara terbaik untuk menyelesaikan masalah ini dengan mantap,” kata Wang.

Menurut Wang, untuk mencapai tujuan itu, masyarakat internasional harus mendukung upaya konstruktif yang relevan. "Kedua belah pihak menyerukan penghentian semua tindakan yang dapat menyebabkan situasi tegang dan perang yang berkepanjangan, untuk menghindari kerusakan lebih lanjut atau bahkan hilangnya kendali krisis," ujarnya.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement