Sabtu 25 Mar 2023 06:30 WIB

Kebakaran di Spanyol Hanguskan 3.000 Hektare Lahan

Lebih dari 1.500 orang dievakuasi saat kebakaran hutan terjadi.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Ferry kisihandi
 Warga melihat kobaran api melalap area penggembalaan di wilayah Camas, di Sevilla, Spanyol, awal 26 September 2022. Kebakaran tersebut memicu evakuasi beberapa rumah dan beberapa orang harus dirawat karena menghirup asap.
Foto: EPA-EFE/Raul Caro
Warga melihat kobaran api melalap area penggembalaan di wilayah Camas, di Sevilla, Spanyol, awal 26 September 2022. Kebakaran tersebut memicu evakuasi beberapa rumah dan beberapa orang harus dirawat karena menghirup asap.

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Lebih dari 1.500 orang dievakuasi saat kebakaran hutan besar berkobar di Provinsi Castellon timur Spanyol pada Jumat (24/3/2023). 

Peristiwa ini menandai awal musim kebakaran di negara itu di tengah kondisi kering kerontangPerdana Menteri Spanyol Pedro Sánchez menjanjikan dukungan penuh kepada warga yang meninggalkan rumahnya. "Kami sedang melihat kebakaran besar pertama, sayangnya, tahun ini. Dan itu juga terjadi di luar musim," ujarnya.

Pejabat lokal mengatakan, api melahap sekitar 3.000 hektare lahan sejak terjadi pada Kamis (23/3/2023). Kobaran api memaksa para warga mengungsi ke tempat penampungan yang dioperasikan oleh Palang Merah dan badan amal lainnya.

Hingga saat ini penyebab kebakaran belum jelas. Namun wali kota dari salah satu desa yang terkena dampak kebakaran Miguel Sandalinas mengatakan, pohon-pohon tersisa dari musim dingin tumbang dan kurangnya perawatan untuk tanaman kering menyulut api. 

Presiden wilayah Valencia yang mencakup Castellon, Ximo Puig mengatakan, api itu sangat awal di musim semi. Kobaran api langsung melahap dengan sangat rakus sejak awal. Efek perubahan iklim tidak dapat disangkal lagi. 

"Sehingga perspektif pemadaman kebakaran harus dipertimbangkan setiap tahun," katanya. Layanan darurat di wilayah tersebut mengatakan, delapan desa telah dievakuasi, termasuk rumah bagi para pensiunan di Montan. 

Hingga Jumat sore, 18 pesawat dan helikopter, lebih dari 500 petugas pemadam kebakaran serta tentara menangani kebakaran tersebut. Militer Spanyol dan Kementerian Transisi Ekologi mengerahkan dukungan tambahan untuk mencoba mengendalikan kobaran api.

Badan cuaca negara, AEMET menyatakan di Twitter, kondisi cuaca yang tidak menguntungkan, terutama mengingat tanggal awal tahun ini, telah mendukung penyebaran kebakaran yang cepat. 

Suhu di atas 25 derajat Celcius saat kebakaran terjadi dan kelembapan relatif turun di bawah 30 persen setelah musim dingin yang luar biasa kering di daerah tersebut. Risiko lebih banyak kebakaran di Castellon diklasifikasikan sebagai "ekstrim" pada Jumat.

Menurut data Uni Eropa, kebakaran hutan membakar 306.555 hektare lahan di Spanyol pada 2022. Tahun lalu juga merupakan tahun terpanas di Spanyol sejak pencatatan dimulai.

Terlepas dari perencanaan ekstensif, pengawasan peringatan dini, dan model prediksi, persiapan menghadapi kebakaran hutan menjadi tantangan besar. Spanyol memasuki periode kekeringan jangka panjang akhir tahun lalu akibat suhu tinggi dan curah hujan rendah selama tiga tahun terakhir.

Spanyol telah menghangat 1,3 derajat Celcius  sejak 1960-an, pemanasan yang terlihat sepanjang tahun. Suhu terus menghangat terutama di musim panas, ketika suhu rata-rata naik 1,6 derajat. 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement