Senin 27 Mar 2023 20:58 WIB

Rusia Mulai Iklankan Rekrutmen Pasukan untuk Tambahan Personel Perang di Ukraina

Rusia merekrut pengangguran dan sejumlah mahasiswa untuk perang di Ukraina

Rep: Dwina Agustina/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi tentara Rusia. Rusia merekrut pengangguran dan sejumlah mahasiswa untuk perang di Ukraina
Foto: AP/Russian Defense Ministry Press S
Ilustrasi tentara Rusia. Rusia merekrut pengangguran dan sejumlah mahasiswa untuk perang di Ukraina

REPUBLIKA.CO.ID, TALLINN – Kampanye baru sedang berlangsung musim semi ini di seluruh Rusia. Militer sedang mencari rekrutan untuk mengisi kembali pasukannya untuk perang di Ukraina. 

Iklan menjanjikan dengan bonus uang tunai dan keuntungan yang menggiurkan. Perekrut melakukan panggilan untuk para lelaki yang memenuhi syarat. Kantor pendaftaran bekerja sama dengan universitas dan agen layanan sosial untuk memikat mahasiswa dan pengangguran. 

Baca Juga

Tindakan ini tidak sejalan dengan klaim Kremlin yang menyangkal bahwa panggilan lain direncanakan untuk diterjunkan dalam operasi militer khusus di Ukraina. Janji itu mengikuti pengumuman pada September tahun lalu yang memanggil kepada 300 ribu pasukan cadangan untuk terjun di Ukraina. 

Kini pemerintah Rusia membujuk kembali warganya untuk menjadi sukarelawan. Tawaran ini dilakukan baik di pusat perekrutan darurat yang bermunculan di berbagai daerah atau dengan panggilan telepon dari petugas wajib militer. 

Menurut sebuah laporan baru-baru ini oleh lembag think tank Institute of the Study of War yang berbasis di Amerika Serikat, upaya itu dapat menghindari deklarasi gelombang mobilisasi kedua secara formal setelah yang pertama terbukti sangat tidak populer. 

Media Rusia melaporkan bahwa laki-laki di seluruh negeri menerima panggilan dari kantor pendaftaran. Dalam sebagian besar kasus tersebut, laki-laki hanya diminta untuk memperbarui data dirinya, sedangkan di tempat lain mereka diperintahkan untuk mengikuti pelatihan militer. 

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan pekan lalu, bahwa melayani panggilan untuk memperbarui catatan di kantor pendaftaran adalah praktik biasa. Tindakan itu dinilai sebagai pekerjaan berkelanjutan. 

Laporan media lain yang belum dikonfirmasi mengatakan, pihak berwenang telah mengatakan kepada pemerintah daerah untuk merekrut sejumlah relawan. 

Beberapa pejabat mengumumkan mendirikan pusat perekrutan dengan tujuan membuat orang menandatangani kontrak yang memungkinkan dikirim ke medan perang sebagai tentara profesional. 

Iklan telah muncul di situs web pemerintah dan di akun media sosial lembaga dan organisasi negara, termasuk perpustakaan dan sekolah menengah. Salah satunya diposting oleh pemerintah kota di wilayah Yaroslavl barat. 

Dalam unggahan itu, tawaran yang diberikan menjanjikan bonus satu kali sekitar 3.800 dolar AS untuk mendaftar. Jika pendaftar mau dikirim ke Ukraina, gaji bulanan hingga 2.500 dolar AS. 

Mereka akan mendapatkan tambahan sekitar 100 dolar AS sehari untuk keterlibatan dalam operasi ofensif aktif. Kemudian 650 dolar AS diberikan untuk setiap kilometer kemajuan dalam tim penyerangan. 

Iklan itu mengatakan, tentara juga akan mendapatkan keringanan pembayaran pajak dan pinjaman, status penerimaan universitas istimewa untuk anak-anaknya. Mereka juga mendapatkan kompensasi untuk keluarganya jika terluka atau terbunuh dalam aksi, dan menerima status veteran perang yang membawa lebih banyak tunjangan. 

Upaya lain untuk menambah pasukan dilakukan dengan pertemuan petugas pendaftaran dengan mahasiswa dan pria pengangguran, atau menelepon untuk menjadi sukarelawan. 

Seorang Moskow yang berbicara tanpa menyebut nama demi keselamatannya mengatakan, telah menerima telepon seperti itu. 

“Setelah saya berkata 'Tidak', tidak ada ancaman atau (upaya untuk) meyakinkan saya - (hanya) 'Terima kasih, selamat tinggal,' ujarnya.

Pendiri kelompok bernama Go by the Forest yang membantu laki-laki menghindari mobilisasi Grigory Sverdlin mengatakan, hanya ada beberapa kasus petugas wajib militer yang benar-benar menekan para laki-laki untuk mendaftar. 

Kelompok tersebut menerima hingga 100 pesan per hari dari orang-orang yang mencari nasihat tentang menangani panggilan atau petugas pendaftaran.

Baca: Perang Mahadahsyat akan Terjadi Jelang Turunnya Nabi Isa Pertanda Kiamat Besar?

 

Jumlah itu menurun dibandingkan dengan lusinan per hari dalam beberapa bulan terakhir. Dalam kebanyakan kasus, para pejabat ingin memperbarui catatan yang ada dengan alamat dan nomor telepon. Mereka mungkin mencoba merekrut orang selama proses itu.

Tapi Sverdlin mengatakan beberapa kasus berbeda muncul. Wilayah Vologda sekitar 400 kilometer utara Moskow, kelompok itu menerima pesan yang mengatakan bahwa hampir semua orang yang pergi ke kantor pendaftaran setelah menerima panggilan dipaksa menandatangani surat yang melarang mereka meninggalkan wilayah itu.

Semua pria Rusia dari usia 18 hingga 27 harus menjalani satu tahun di militer. Namun sebagian besar menghindari wajib militer karena alasan kesehatan atau mendapatkan penangguhan mahasiswa.  

 

sumber : Ap
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement