Senin 27 Mar 2023 21:10 WIB

Taiwan: Tak Ada Pergerakan Khusus Militer Cina Menjelang Tsai Menuju AS

Sejauh ini belum ada tanda pengerahan secara khusus militer Cina.

 Dalam foto yang dirilis oleh Kantor Kepresidenan Taiwan ini, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen berbicara melalui telepon dengan Presiden terpilih Republik Ceko Petr Pavel di Taipei, Taiwan, Selasa (31/1/2023).
Foto: Taiwan Presidential Office via AP
Dalam foto yang dirilis oleh Kantor Kepresidenan Taiwan ini, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen berbicara melalui telepon dengan Presiden terpilih Republik Ceko Petr Pavel di Taipei, Taiwan, Selasa (31/1/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI – Taiwan mengungkapkan belum ada pertanda pengerahan militer Cina menjelang keberangkatan Presiden Tsai Ing-wen ke AS dan Amerika Tengah. Ini diungkapkan Wakil Menteri Pertahanan Taiwan Po Horng-huei, Senin (27/3/2023)

Tsai menuju New York pada Rabu (29/3/2023) sebelum ke Guetemala dan Belize. Saat akan pulang, Presiden Taiwan ini berencana transit di Los Angeles. Ia kemungkinan melakukan pertemuan dengan Ketua House of Representative AS Kevin McCarthy.

Menjawab pertanyaan parlemen, Po mengungkapkan, ada tiga hingga empat kapal perang Cina yang setiap hari beroperasi di sekitar Taiwan.’’Ini sudah menjadi ‘new normal,’’ kata Po. Jika ada perubahan pengerahan militer Cina, Taiwan harus siap dengan skenario terburuk. 

‘’Sejauh ini belum ada tanda pengerahan secara khusus militer Cina,’’ ujar Po. Agustus tahun lalu, militer Cina melakukan latihan perang di sekitar Taiwan, menyusul kunjungan Nancy Pelosi, ketua House Representative AS kala itu. 

Pada Senin, mantan presiden Taiwan Ma Ying-jeou berkunjung ke Cina. Ini menjadi yang pertama mantan pemimpina Taiwan yang berkunjung ke sana sejak revolusi 1949. Ma menyatakan langkahnya diharapkan membawa perdamaian dan memperbaiki hubungan dua belah pihak. 

Berbicara sebelum meninggalkan bandara internasional utama Taiwan, Taoyuan, Ma yang kini berusia 73 tahun menyatakan dirinya bahagia dengan perjalanan ini karena akan berbicara dengan para mahasiswa dan berziarah ke makam para leluhurnya di Cina. 

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement