REPUBLIKA.CO.ID., ANKARA -- Senat Prancis menodai reputasinya setelah menjamu para anggota teroris PKK/YPG dan menganugerahkan mereka medali kehormatan, kata Kementerian Pertahanan Turki pada Selasa (28/3/2023)
"Menjamu perwakilan organisasi teroris PKK/YPG yang haus darah di parlemen anggota NATO; Prancis, telah mencoreng kehormatannya," kata kementerian itu.
Pernyataan dari otoritas Turki itu muncul sehari setelah Ankara memanggil Duta Besar Prancis Herve Magro untuk mengutuk keras tindakan pada Sabtu itu.
Serangan PKK/PYD/YPG dan SDF terhadap Turki dan Suriah, serta aktivitas separatis dan destabilisasi mereka di wilayah tersebut menjadi perhatian Magro, kata sumber-sumber diplomatik Turki.
"Langkah ini bertentangan dengan semangat aliansi dan juga melubangi perjuangan NATO melawan terorisme," kata kementerian itu, sambil menambahkan bahwa pasukan Turki akan melanjutkan perjuangan mereka melawan semua organisasi teroris.
Ankara mengharapkan otoritas Prancis untuk tidak memberikan pujian dengan memberikan legitimasi internasional terhadap penyebaran kelompok teroris PKK di Suriah.
Dalam lebih dari 35 tahun kampanye terornya melawan Turki, PKK - yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, AS, dan UE - bertanggung jawab atas kematian lebih dari 40.000 orang, termasuk wanita, anak-anak, dan bayi. YPG adalah cabang PKK di Suriah.