Jumat 31 Mar 2023 11:34 WIB

Pensiunan 73 Tahun Diserang Sepulang dari Masjid di Inggris

Korban dibawa ke rumah sakit dengan tangan patah dan luka pada wajah.

Beberapa batu bata dan bebatuan dilemparkan melalui jendela masjid saat jamaah di Birmingham, Inggris. Seorang pensiunan berusia 73 tahun diserang oleh tiga pria saat berjalan pulang ke rumahnya dari sebuah masjid di kawasan Kings Heath Birmingham, Inggris, pada Rabu (29/3/2023) malam.
Foto: Birmingham Live
Beberapa batu bata dan bebatuan dilemparkan melalui jendela masjid saat jamaah di Birmingham, Inggris. Seorang pensiunan berusia 73 tahun diserang oleh tiga pria saat berjalan pulang ke rumahnya dari sebuah masjid di kawasan Kings Heath Birmingham, Inggris, pada Rabu (29/3/2023) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, BIRMINGHAM -- Seorang pensiunan berusia 73 tahun diserang oleh tiga pria saat berjalan pulang ke rumahnya dari sebuah masjid di kawasan Kings Heath Birmingham, Inggris, pada Rabu (29/3/2023) malam.

Korban dibawa ke rumah sakit dengan tangan patah dan luka pada wajah. Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat darah mengucur di wajah pria itu. Rekaman kamera pengawas (CCTV) menunjukkan para penyerang duduk di dalam kendaraan hitam sebelum melakukan penyerangan.

Salah seorang dari mereka menendang pria itu di bagian belakang, menyebabkannya terjatuh dan kepalanya membentur papan petunjuk. Kelompok penyerang tersebut kemudian segera melarikan diri dari tempat kejadian.

"Ini merupakan serangan mengerikan bagi warga yang sedang menuju rumahnya. Kami akan mengambil pernyataan lengkap dari korban, yang masih berada di rumah sakit hari ini, dan kami telah menempatkan petugas di wilayah itu pagi ini mengambil CCTV dan melakukan penyelidikan dari rumah ke rumah. Kami bekerja keras mengidentifikasi pelaku dan mobil yang tempat mereka menunggu," ujar Sersan Chris Gallon dari Kepolisian Moseley dan Kings Heath.

Para penyerang digambarkan sebagai dua pria kulit putih dan seorang pria kulit hitam, semuanya berusia antara 18 dan 30 tahun yang mengenakan pakaian olahraga. Polisi West Midlands berpendapat tidak ada kaitan dengan serangan pria tua Muslim lainnya yang dibakar saat berjalan pulang ke rumah dari masjid lain di Birmingham pada 20 Maret.

Birmingham, kota berpenduduk 1,2 juta jiwa, adalah rumah bagi lebih dari 300 ribu Muslim. Kelompok minoritas ini dikatakan tidak hanya menghadapi diskriminasi dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga serangan fisik.

Pada 2018, sekelompok anggota parlemen lintas partai mengeluarkan laporan mengenai kebencian anti-Muslim, mendesak pemerintah untuk secara resmi mempertegas Islamofobia. Sejauh ini, pemerintah belum mengambil tindakan apapun.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement