Jumat 31 Mar 2023 13:09 WIB

Soal Penolakan Timnas Israel, Ketua PDIP Solo Singgung Ancaman Pengadangan di Bandara

Fx Rudy tegaskan PDIP tidak blunder dengan menolak kehadiran timnas Israel.

Rep: C02/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua PDIP Solo  FX Rudy
Foto: Republika/Alfian
Ketua PDIP Solo FX Rudy

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menyebutkan, keputusan kader PDIP menolak timnas Israel di Piala Dunia U-20 itu bukan blunder. Keputusan itu sudah berdasarkan kajian. 

"Bukan, nggak ada yang dikatakan blunder ya. PDIP itu selalu melakukan kajian-kajian yang terjelek untuk bangsa dan negara," kata FX Rudy, Kamis (31/3/2023) malam. 

Baca Juga

Di sisi lain, Rudy menegaskan bahwa penolakan tersebut karena khawatir akan berdampak besar. "Kalau sampai terjadi pengadangan di bandara, penolakan penolakan terhadap Israel oleh bangsa Indonesia sendiri itu biaya besar tidak impas dengan kehadiran kegiatan Piala Dunia di Indonesia," ujarnya. 

"Belum nanti demo yang di lain tempat jadi sehingga sebelum terjadi diantisipasi dulu," katanya.

Selain itu, disinggung apakah akan berdampak pada PDIP khususnya mendekati tahun politik? Rudy menegaskan bahwa tidak ada pengaruh. Menurut dia, harga dari menolak Israel tak lebih parah dari gagalnya Pemilu 2024 mendatang. 

"Tidak ada kaitannya dengan tahun politik. Nggak ada dampak. Kalau tahun politik terjadi di chaos di republik ini, pemilu gagal dan sebagainya lebih besar mana harganya daripada menolak Israel itu yang tidak pernah dipikirkan oleh beliau-beliau itu," ujarnya. 

Soal apakah nanti akan ada kader PDIP yang di-bully karena hal tersebut, Rudy mengatakan bahwa kalau tidak siap di-bully jangan masuk PDIP. Bahkan, ia mengatakan, kader PDIP sudah biasa di-bully

"Kalau PDIP di-bully dan sebagainya sudah biasa sudah biasa tetapi kalau sebelum ini kejadian karena PDI Perjuangan itu selalu memegang konstitusi dan selalu berpikir dan berbicara untuk kepentingan bangsa dan negara Indonesia makanya sebelum terjadi ini jangan sampai terjadi," katanya mengakhiri.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement