Asisten Presiden Ukraina Mykhaylo Podolyak turut melayangkan protes atas kepresidenan Rusia di Dewan Keamanan PBB. "Entitas yang mengobarkan perang agresif, melanggar norma hukum kemanusiaan dan pidana, menghancurkan Piagam PBB, (dan) mengabaikan keselamatan nuklir tidak dapat memimpin badan keamanan utama dunia," tulis Podolyak di akun Twitter-nya.
Rusia terakhir kali mengetuai Dewan Keamanan PBB pada Februari 2022, bulan yang sama ketika mereka memutuskan menyerang Ukraina. Sebagai ketua, Rusia akan memiliki sedikit pengaruh pada keputusan yang diambil Dewan Keamanan. Namun, Moskow akan lebih bertanggung jawab atas agenda-agenda di badan tersebut.
Kremlin telah menyampaikan bahwa Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov berencana memimpin pertemuan Dewan Keamanan PBB bulan ini untuk membahas multilateralisme yang efektif. Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova, Lavrov pun akan memimpin debat tentang Timur Tengah pada 25 April mendatang.