Ahad 02 Apr 2023 17:39 WIB

Foto Satelit Menunjukkan Aktivitas Tinggi di Lokasi Nuklir Korut

Pemimpin Korut Kim Jong-un memerintahkan produksi bahan bakar bom ditingkatkan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Ahmad Fikri Noor
 Sebuah foto yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) resmi menunjukkan rudal jelajah diluncurkan selama latihan yang dilakukan di Jakdo-dong, Provinsi Hamgyong Selatan, Korea Utara, 22 Maret 2023 (diterbitkan 24 Maret 2023).
Foto: EPA-EFE/KCNA
Sebuah foto yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) resmi menunjukkan rudal jelajah diluncurkan selama latihan yang dilakukan di Jakdo-dong, Provinsi Hamgyong Selatan, Korea Utara, 22 Maret 2023 (diterbitkan 24 Maret 2023).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Lembaga pemantau pergerakan Korea Utara (Korut) 38 North mengatakan, foto-foto satelit menunjukkan tingginya aktivitas di lokasi nuklir Korut. Sebelumnya, Pemimpin Korut Kim Jong-un memerintahkan produksi bahan bakar bom ditingkatkan untuk memperbanyak senjata nuklir negara itu.

Dalam laporannya, 38 North mengatakan foto-foto satelit yang diambil dari 3 sampai 17 Maret mengindikasikan Experimental Light Water Reactor (ELWR) di lokasi nuklir Yongbyon sudah hampir selesai dan akan beralih ke status operasional. Foto-foto itu juga menunjukkan reaktor 5 megawatt di Yongbyon terus beroperasi.

Baca Juga

Lembaga yang bermarkas di Washington itu mengatakan pembangunan di sekitar ELWR telah dimulai. Selain itu, sistem pendingin reaktor terdeteksi melepas air. Pembangunan di sekitar pabrik pengayaan uranium Yongbyon tampaknya untuk memperluas kapabilitas pabrik.  

"Pembangunan-pembangunan ini tampaknya mencerminkan pengarahan Kim Jong-un baru-baru ini untuk meningkatkan produksi negara itu untuk memperluas senjata nuklirnya," kata 38 North dalam laporannya, Ahad (2/4/2023).

Pada Selasa (28/3/2023) lalu, Korut mengungkapkan hulu ledak nuklir baru yang lebih kecil dan berjanji untuk memproduksi lebih banyak materi nuklir hingga ke tingkat senjata untuk memperluas persenjataanya. Pyongyang juga mengecam latihan militer bersama Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS).

Media pemerintah Korut mengatakan Kim memerintahkan produksi materi tingkat senjata dengan "cara pandang jauh ke depan" untuk meningkatkan kekuatan nuklir Korut secara "eksponensial".

Belum diketahui apakah Korut sudah mengembangkan hulu ledak nuklir kecil yang sesuai dengan senjata yang lebih kecil. Pengamat mengatakan hulu ledak itu mungkin akan menjadi tujuan utama Korut bila mereka ingin menggelar uji coba nuklir pertama sejak 2017.

Sejak awal 2022 lalu, Korsel dan AS sudah memperingatkan kemungkinan Korut kembali menggelar uji coba nuklir. Dalam laporannya tahun lalu Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) memperkirakan Korut sudah mengumpulkan lebih dari 20 hulu ledak nuklir dan mungkin memiliki materi fisil untuk 40 sampai 55 perangkat nuklir. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement