Pelaksanaan babak kedua ditunda sekitar 30 menit akibat adanya serangan pasukan Israel. Laga akhirnya berakhir dengan skor 1-0 untuk kemenangan Jabal Al-Mukaber. Asosiasi Sepak Bola Palestina (PFA) mengecam keras aksi penyerangan pasukan Israel ke Stadion Faisal Al-Husseini.
"Ini adalah serangan yang sama sekali tidak beralasan, dan pasukan Israel tidak ditugaskan untuk menjaga ketertiban di dalam, atau di sekitar stadion," kata PFA.
Secara kebetulan, menurut PFA, hanya tiga orang yang terluka. PFA memprediksi andaikan stadion nyaris penuh, serangan pasukan Israel tersebut bisa mengakibatkan kematian puluhan suporter.
PFA telah mengadukan aksi penyerangan pasukan Israel kepada FIFA selaku induk federasi sepak bola internasional.
"Para pemain, penggemar, dan administrator sama-sama ingin tahu apa yang akan dilakukan FIFA dalam menanggapi tidak hanya serangan ini, tetapi sehubungan dengan pembunuhan penyerang top Thaqafi Tulkarem Ahmad Draghmeh pada bulan Desember (2022)," kata PFA.
Aksi penembakan gas air mata oleh pasukan Israel di Stadion Faisal Al-Husseini terjadi sehari setelah FIFA mengumumkan pencabutan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Keputusan itu diambil FIFA saat terjadi polemik dan penolakan di Indonesia terkait bakal hadirnya timnas Israel dalam ajang tersebut. Dalam pengumumannya, FIFA tak menjelaskan secara eksplisit tentang alasan pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.