REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Gambar satelit menunjukkan "aktivitas tingkat tinggi" di fasilitas nuklir utama Korea Utara, kata sebuah organisasi di Amerika Serikat. Hal itu berlangsung ketika pemimpin Kim Jong Un telah memerintahkan perluasan produksi bahan nuklir tingkat senjata milik negara itu.
Gambar yang diambil pada Maret itu menunjukkan bahwa penyelesaian reaktor air ringan (light water reactor) eksperimental di kompleks nuklir di Yongbyon sudah dekat, kata situs web 38 North, sebuah organisasi pemantau aktivitas Korea Utara yang berbasis di Washington, pada Sabtu.
Light water reactor menggunakan air sebagai metode pendingin dan moderator neutron yang mengurangi kecepatan neutron yang bergerak cepat.
Reaktor ini menghasilkan panas dengan fisi nuklir terkontrol. Ada beberapa bagian vital berbeda dari reaktor ini yang memungkinkan pembangkitan energi nuklir.
Pelepasan air juga telah "terdeteksi yang dapat dikaitkan dengan pengujian" sistem pendingin reaktor, kata organisasi 38 North yang juga menyebutkan bahwa langkah pelepasan air tersebut mengindikasikan perangkat (reaktor) tersebut "mendekati transisi ke status operasional."
Pada akhir Maret, Kantor Berita Korea Utara KCNA melaporkan bahwa Kim Jong Un mengatakan negaranya "harus terus berusaha untuk memperkuat kekuatan nuklirnya dengan mantap."
Pyongyang telah meluncurkan serangkaian rudal balistik baru-baru ini, dan ada kekhawatiran yang meningkat bahwa Korea Utara mungkin sedang bersiap untuk melakukan uji coba nuklir ketujuh, yang pertama sejak September 2017.