Selasa 04 Apr 2023 06:21 WIB

NATO Siapkan Pengibaran Bendera Finlandia di Markas Besar

NATO akan mengibarkan bendera Finlandia untuk pertama kalinya di markas besar

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Bendera berkibar tertiup angin di luar markas NATO di Brussel, 7 Februari 2022. Dengan Finlandia dan Swedia mengambil langkah untuk bergabung dengan NATO, daftar negara
Foto: AP Photo/Olivier Matthys
Bendera berkibar tertiup angin di luar markas NATO di Brussel, 7 Februari 2022. Dengan Finlandia dan Swedia mengambil langkah untuk bergabung dengan NATO, daftar negara

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Finlandia akan bergabung dengan aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pada Selasa (4/4/2023). Pengesahan itu menandai selesainya perjalanan cepat menuju aliansi militer untuk negara Nordik itu setelah invasi Rusia ke Ukraina.

"Kami akan mengibarkan bendera Finlandia untuk pertama kalinya di sini di markas NATO. Ini akan menjadi hari yang baik untuk keamanan Finlandia, untuk keamanan Nordik, dan untuk NATO secara keseluruhan," ujar Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg kepada wartawan di Brussel, menyebut langkah itu sebagai momen bersejarah.

Baca Juga

Presiden Finlandia Sauli Niinisto akan melakukan perjalanan ke Brussel untuk mengambil bagian dalam upacara tersebut.

Finlandia memiliki perbatasan sepanjang 1.300 km dengan Rusia. Artinya, perbatasan Rusia dengan NTO menjadi dua kali lipat. Rusia pun langsung merespons dengan menyatakan akan memperkuat pasukannya di wilayah perbatasan.

Invasi Rusia ke Ukraina pada Februari tahun lalu mendorong Finlandia dan tetangganya Swedia untuk mengajukan keanggotaan NATO, mengabaikan posisi non-blok militer selama beberapa dekade. Rintangan terakhir untuk keanggotaan Finlandia telah dihapus pekan lalu ketika parlemen Turki memilih untuk meratifikasi aplikasi Finlandia bahkan ketika tawaran Swedia ditahan.

"Presiden Putin berperang melawan Ukraina dengan tujuan yang jelas untuk mendapatkan lebih sedikit NATO. Dia mendapatkan kebalikannya," kata Stoltenberg.

Turki terus menahan aplikasi Swedia. Stockholm dinilai menampung anggota kelompok teroris dan telah menuntut ekstradisi mereka sebagai langkah untuk meratifikasi keanggotaan Swedia.

Hongaria juga menahan Swedia, mengutip keluhan atas kritik terhadap kebijakan Perdana Menteri Viktor Orban. Namun para diplomat NATO berharap Budapest akan menyetujui tawaran Ankara jika melihat keinginan untuk bergerak untuk meratifikasi.

Stoltenberg berjanji untuk bekerja keras agar Swedia bergabung dengan NATO secepat mungkin. Dia juga menekankan, pejabat NATO dan Swedia sudah bekerja untuk membawa Swedia lebih dekat ke aliansi bahkan ketika mereka menunggu keanggotaan diselesaikan.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement