Selasa 04 Apr 2023 10:35 WIB

Xi-Macron Buat Peta Jalan Masa Depan Cina-Prancis

Selain bertemu Xi, Macron dijadwalkan bertemu Perdana Menteri Li Qiang

Presiden Cina Xi Jinping dan Presiden Prancis Emmanuel Macron akan bersama-sama merencanakan peta jalan pembangunan masa depan kedua negara.
Foto: EPA-EFE/LUDOVIC MARIN
Presiden Cina Xi Jinping dan Presiden Prancis Emmanuel Macron akan bersama-sama merencanakan peta jalan pembangunan masa depan kedua negara.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Presiden Cina Xi Jinping dan Presiden Prancis Emmanuel Macron akan bersama-sama merencanakan peta jalan pembangunan masa depan kedua negara.

Macron bersama Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen melakukan lawatan ke Cina pada 5-7 April mendatang atas undangan Xi. Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock bakal mengikuti jejak mereka ke Cina pada pertengahan April.

Selain bertemu Xi, Macron dijadwalkan bertemu Perdana Menteri Li Qiang dan Ketua Kongres Rakyat Nasional (NPC) Zhao Leji selama kunjungannya ke Cina, demikian pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Chinadi Beijing, Senin (3/4/2023).

Macron juga akan mengunjungi Guangzhou, ibu kota Provinsi Guangdong di wilayah Cina selatan.

"Selama pertemuan, Xi dan Macron akan bersama-sama membuat rencana pembangunan masa depan hubungan bilateral, meningkatkan kerja sama Cina-Prancis, dan kerja sama Cina-Uni Eropa," sebut juru bicara Kemenlu Cina Mao Ning.

Kedua kepala negara itu juga akan bertukar pandangan mengenai isu-isu hangat, baik dalam skala global maupun regional.

Dalam beberapa tahun terakhir, Mao melihat hubungan Cina-Prancis berjalan normal dilandasi kerja sama yang saling menguntungkan dan jalinan komunikasi dan koordinasi yang baik terkait masalah-masalah global dan regional.

Menurut dia, Cina siap bekerja sama dengan Prancis dan akan menjadikan kunjungan Macron sebagai kesempatan untuk melahirkan kemitraan strategis komprehensif yang erat dan langgeng antara kedua negara serta berkontribusi pada perdamaian dan stabilitas global.

"Sesuai kesepakatan antara Cina dan Uni Eropa, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen akan mengunjungi Cina pada 5-7 April," kata Mao menambahkan.

Tahun ini menandai peringatan 20 tahun kemitraan strategis komprehensif Cina-Uni Eropa.

"Di tengah situasi internasional yang bergejolak, meningkatnya tantangan keamanan global, dan pemulihan ekonomi yang lamban, Cina dan Uni Eropa seharusnya menjunjung tinggi semangat saling menghormati dan kerja sama yang saling menguntungkan, mengatasi hambatan dan kesulitan serta fokus pada konsensus kerja sama," kata Mao.

Beberapa hari sebelumnya, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez juga bertemu Xi Jinping dalam kunjungannya ke Cina yang bersamaan dengan kunjungan para pemimpin negara-negara anggota ASEAN.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement