PM Israel secara resmi memecat dan mengganti Gallant dapat memicu reaksi dari puluhan ribu pengunjuk rasa Israel yang turun ke jalan setiap minggu, termasuk dari pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.
AS telah menyatakan kekhawatiran tentang upaya Netanyahu untuk mengubah sistem peradilan Israel. Kritik blak-blakan Presiden Biden terhadap perombakan tersebut menyebabkan perselisihan terbuka yang jarang terjadi antara sekutu.
“Pemerintahan Biden melihat Gallant sebagai seseorang yang dapat diandalkan, seseorang yang dapat mereka ajak bekerja sama,” kata analis Institut Washington untuk Kebijakan Timur Dekat yang berbasis di Israel, Ehud Yaari.
Pekan ini, Netanyahu menggelar pertemuan untuk membahas langkah alternatif potensial selanjutnya bagi Gallant. Media Israel melaporkan sejumlah proposal yang akan memungkinkan Gallant untuk tetap bertahan, termasuk bahwa dia menawarkan permintaan maaf publik. Opsi lainnya yaitu Gallant tetap sebagai menteri pertahanan tetapi mengundurkan diri dari parlemen dan kehilangan kemampuannya untuk memberikan suara menentang perombakan peradilan tersebut. Tetapi pada Jumat (31/3/2023) tampaknya Gallant dan Netanyahu masih belum mencapai kesepakatan.