REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) akan menggelar perundingan pertahanan rutin guna membahas upaya menangkal ancaman militer Korea Utara dan masalah-masalah terkait aliansi lainnya di Washington pekan depan, kata Kementerian Pertahanan di Seoul pada Jumat (7/4/2023).
Dialog Pertahanan Terpadu (KIDD) antara kedua negara yang berlangsung dua hari itu akan berlangsung mulai Selasa pekan depan. Dialog ini dilaksanakan saat kedua sekutu berusaha meningkatkan kerja sama keamanan di tengah provokasi terus menerus Pyongyang yang baru-baru ini meluncurkan peluru kendali hulu ledak nuklir taktis Hwasan-31.
Wakil Menteri Kebijakan Pertahanan Heo Tae-keun akan memimpin perwakilan Korsel, sementara Ely Ratner, asisten menteri pertahanan urusan keamanan Indo-Pasifik, dan Siddharth Mohandas, wakil asisten menteri pertahanan urusan Asia Timur, akan memimpin delegasi AS.
Perundingan pada pekan depan tersebut akan membahas berbagai isu, termasuk koordinasi kebijakan tentang cara menjawab dan mencegah ancaman nuklir dan rudal Korut, serta upaya memperkuat kredibilitas deterensi diperluas Amerika, kata Kementerian Pertahanan Korsel.
Perluasan kemampuan deterensi ini mengacu kepada komitmen AS dalam menggunakan seluruh kapabilitas militernya, termasuk nuklir, untuk membela sekutu-sekutunya.
Kedua pihak juga akan membahas peningkatan kerja sama teknologi pertahanan, ruang angkasa dan siber, kerja sama keamanan trilateral dengan Jepang, sampai masalah-masalah keamanan lainnya terkait aliansi tersebut.
Diluncurkan pada 2011, KIDD adalah pertemuan pertahanan tingkat pejabat senior yang komprehensif antara kedua negara bersekutu tersebut. Pertemuan terakhir diadakan di Seoul pada Agustus tahun lalu.