REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Angka kelahiran di Italia turun ke titik terendah baru dalam sejarah negara ini, yakni di bawah 400.000 kelahiran pada 2022. Hal itu dicatat biro statistik nasional Italia, ISTAT pada Jumat (7/4/2023), yang menyebut dampak dari penurunan angka kelahiran ini, membuat populasi nasional di negara itu terus menyusut.
Kelangkaan angka kelahiran bayi di Italia dianggap sebagai keadaan darurat nasional, dan memperbaiki masalah ini merupakan janji kebijakan yang menonjol oleh Giorgia Meloni. Ia menjanjikan perbaikan angka kelahiran Italia, menjelang pemilihan tahun lalu yang membuatnya menjadi perdana menteri wanita pertama di negara itu.
Tahun lalu Italia mencatat lebih dari 12 kematian untuk setiap tujuh kelahiran bayi dan populasi penduduk turun 179.000 menjadi 58,85 juta, kata ISTAT dalam laporan demografi tahunannya. Penurunan populasi agak melambat dibandingkan dengan tahun 2021 dan 2020, dua tahun yang sangat terpengaruh oleh pandemi Covid-19.
Italia mencatat 392.600 kelahiran pada tahun 2022, turun dari 400.249 pada tahun sebelumnya, kata ISTAT, penurunan ke-14 berturut-turut dan jumlah terendah sejak penyatuan negara pada tahun 1861.
"Faktor utama adalah penurunan dan penuaan populasi wanita dalam kelompok usia 15-49 tahun yang secara konvensional dianggap reproduktif," kata lembaga itu dalam sebuah catatan.
Tingkat kesuburan turun tipis menjadi 1,24 anak per wanita dari 1,25 pada tahun 2021, mencatat penurunan di wilayah tengah dan utara, serta sedikit peningkatan di wilayah selatan.
Tren ini sebagian diimbangi oleh imigrasi, dengan imigran melebihi emigran sebanyak 229.000 tahun lalu dibandingkan dengan arus masuk bersih menjadi warga penduduk 160.000 pada tahun 2021. Orang asing merupakan 8,6 persen dari populasi negara pada tahun 2022, dengan total 5,05 juta.
Populasi Italia secara keseluruhan terus menurun sejak 2014, dengan penurunan kumulatif lebih dari 1,36 juta orang, setara dengan jumlah penduduk Milan, kota terbesar kedua di negara itu.
ISTAT memperkirakan pada bulan September bahwa Italia dapat kehilangan hampir seperlima dari penduduknya, dengan jumlah penduduk yang akan menurun, di bawah skenario dasar, menjadi 54,2 juta pada tahun 2050 dan 47,7 juta pada tahun 2070.
Dalam laporan terbarunya, ISTAT mengatakan bahwa satu dari empat orang di Italia berusia di atas 65 tahun, sementara jumlah warga yang berusia lebih dari 100 tahun telah meningkat tiga kali lipat menjadi 22.000 orang dalam 20 tahun terakhir.
Angka harapan hidup saat lahir mencapai 82,6 tahun pada tahun 2022, dengan orang-orang di wilayah tengah dan utara yang kaya hidup lebih lama dibandingkan mereka yang tinggal di wilayah selatan yang lebih miskin. Secara keseluruhan, pria yang lahir di Italia dapat berharap untuk hidup hingga 80 tahun dan enam bulan, dan wanita hingga hampir 85 tahun.