REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengecam serangan udara Rusia yang bertepatan dengan Minggu Palma Kristen Ortodoks. Termasuk serangan yang menewaskan seorang ayah dan putrinya di rumah mereka di Kota Zaporizhzhia.
Militer Ukraina melaporkan Rusia melancarkan serangan dan tembakan di seluruh garis depan, pertempuran paling sengit masih fokus di dua kota wilayah Donetsk, Bakhmut dan Avdiivka. Pasukan Rusia telah mengepung Bakhmut selama berbulan-bulan dalam perang yang sudah berlangsung satu tahun lebih.
Badan layanan darurat Ukraina mengatakan, seorang pria berusia 50 tahun dan putrinya yang berusia 11 tahun tewas dalam serangan Rusia ke gedung permukiman di Zaporizhzhia. Seorang perempuan yang diidentifikasi sebagai istri dan ibu korban tewas berhasil ditarik keluar dari reruntuhan.
"Ini bagaimana negara teroris menandai Minggu Palma, ini bagaimana Rusia menempatkan dirinya sendiri bahkan semakin terisolasi dari dunia," kata Zelenskyy dalam pidato malamnya, Ahad (9/4/2023).
Presiden memuji beberapa unit yang mempertahankan posisi di timur Ukraina. Ia berharap Minggu Palma tahun depan "akan digelar dengan ketenangan dan kebebasan bagi semua rakyat kami."
Mayoritas 41 juta populasi Ukraina merupakan Kristen Ortodoks yang merayakan Paskah sejak pekan ini. Paus Fransiskus yang kritis terhadap perang Ukraina mendoakan perdamaian selama kegiatan Paskah di Vaktikan.
"Bantu rakyat Ukraina tercinta dalam perjalanan mereka menuju perdamaian, dan terangi cahaya Paskah pada rakyat Rusia," katanya.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, pasukannya menghancurkan gudang yang berisi 70 ribu ton bahan bakar dekat Zaporizhzhia. Kementerian juga mengatakan pasukan Rusia menghancurkan gudang-gudang angkatan darat Ukraina yang menyimpan rudal, amunisi dan artileri di Zaporizhzhia dan wilayah Donetsk.
Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina melaporkan selama 24 jam terakhir pasukanya membalas lebih dari 40 serangan musuh. Ia mengatakan pasukan Rusia gagal melangkah maju di daerah barat Bakhmut, yang kini sudah hancur tapi berpopulasi 70 ribu orang sebelum perang. Setidaknya 10 kota dan desa menjadi target tembakan Rusia.
Laporan itu mengatakan pasukan Rusia tidak menghasilkan kemajuan di Avdiivka, fokus kedua pertempuran di timur Ukraina. Militer Ukraina juga melaporkan serangan Rusia di seluruh wilayah utara.
Pejabat pemerintah di selatan Ukraina mengatakan pesawat-pesawat Rusia menggunakan bom kendali ke kota-kota di wilayah Kherson. Militer mengatakan pasukan Ukraina akan mempertahankan Bakhmut dari serangan-serangan Rusia. Meski pekan lalu Zelenskyy mengatakan bila pasukannya berisiko terkepung mereka dapat mundur dari kota itu.
"Musuh mencoba untuk merebut kota-benteng kami berapapun harganya," kata juru bicara komando militer timur Ukraina Serhiy Cherevatyi.
"Meskipun sangat sulit, kami masih menguasai situasinya, unit-unit kami menahan musuh dan menimbulkan kerusakan maksimal," tambahnya.
Pengamat militer Ukraina Oleh Zhdanov mengatakan kini pasukan Rusia menguasai pusat Bakhmut. Aksi mereka kini fokus di stasiun-stasiun kereta kota itu.