Rabu 12 Apr 2023 08:05 WIB

Pasukan Israel Tembak Mati Dua Warga Palestina di Nablus

Israel mengklaim dua warga Palestina itu melepaskan tembakan di sebuah pos militer.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Tentara Israel sedang berjaga (ilustrasi). Pasukan Israel menembak mati dua warga Palestina di dekat desa Deir al-Hatab, Nablus, Tepi Barat, Selasa (11/4/2023). Otoritas Israel mengklaim, dua warga Palestina itu ditembak setelah melepaskan tembakan di sebuah pos militer di dekat permukiman Yahudi di daerah terkait.
Foto: AP Photo/Mahmoud Illean
Tentara Israel sedang berjaga (ilustrasi). Pasukan Israel menembak mati dua warga Palestina di dekat desa Deir al-Hatab, Nablus, Tepi Barat, Selasa (11/4/2023). Otoritas Israel mengklaim, dua warga Palestina itu ditembak setelah melepaskan tembakan di sebuah pos militer di dekat permukiman Yahudi di daerah terkait.

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH – Pasukan Israel menembak mati dua warga Palestina di dekat desa Deir al-Hatab, Nablus, Tepi Barat, Selasa (11/4/2023). Otoritas Israel mengeklaim, dua warga Palestina itu ditembak setelah melepaskan tembakan di sebuah pos militer di dekat permukiman Yahudi di daerah terkait.

“Operasi mereka (pasukan Israel) yang sukses mencegah serangan terhadap warga Israel,” kata Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga

Militer Israel mengungkapkan, mereka menyita senapan dan pistol dari kedua warga Palestina tersebut. Sementara itu Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Palestina mengungkapkan, dua warganya yang tewas ditembak pasukan Israel diidentifikasi bernama So’oud al-Titi dan Mohammad Abu Thera.

Menurut Kemenkes Palestina, terdapat tiga warga yang menjadi sasaran penembakan pasukan Israel. Namun yang satu hanya mengalami luka-luka. Kemenkes Palestina mengungkapkan, dengan dua korban jiwa terbaru, jumlah warga yang tewas dibunuh pasukan Israel sepanjang tahun ini bertambah menjadi 98.

Saat ini situasi antara Israel dan Palestina sedang memanas. Bara pemantiknya adalah aksi penggerudukan dan kekerasan oleh pasukan Israel terhadap jamaah yang tengah beriktikaf di kompleks Masjid Al-Aqsa pada 5 April lalu.

Dalam kejadian tersebut, pasukan Israel bahkan merusak dan menjebol jendela Masjid Al-Qibli, yakni salah satu masjid yang berada di kompleks Al-Aqsa. Mereka kemudian menembakkan gas air mata ke dalam masjid dan menggebuki sejumlah jamaah menggunakan pentungan serta laras senjata.

Negara-negara Muslim mengutuk keras aksi pasukan Israel di kompleks Al-Aqsa. Kelompok Hamas merespons tindakan pasukan Israel dengan meluncurkan serangan roket dari Jalur Gaza pada 6 April. Di hari yang sama, sebanyak 34 roket juga ditembakkan dari Lebanon ke Israel.

Sebanyak 25 roket di antaranya berhasil dicegat sistem pertahanan udara Israel. Israel kemudian melancarkan serangan udara balasan ke Gaza dan Lebanon pada 7 April. Tel Aviv membidik situs-situs Hamas, termasuk pabrik pembuatan senjata mereka.  

Aksi berbalas serangan itu turut meruncingkan situasi di sekitar Tepi Barat. Ketika Israel melancarkan serangan ke Gaza dan Lebanon pada 7 April lalu, seorang warga Palestina menembak mobil yang ditumpangi tiga warga Israel-Inggris di Hamra Junction, sebelah utara Lembah Yordan. Mereka terdiri atas ibu dan dua anak perempuannya yang berusia 20-an tahun.

Penembakan itu menyebabkan mobil kecelakaan dan jatuh terperosok. Sang ibu berhasil selamat, sedangkan kedua putrinya tewas. Pada hari yang sama dengan peristiwa itu, pasukan Israel juga menembak mati seorang warga Palestina bernama Yousef Abu Jaber (45 tahun).

Penembakan itu terjadi setelah Abu Jaber memacu mobilnya ke kerumunan orang di sebuah pantai di Tel Aviv. Aksi tersebut menyebabkan seorang turis Italia tewas dan sejumlah orang lainnya mengalami luka-luka. Pada Senin (10/4/2023) lalu, pasukan Israel juga menembak mati seorang remaja Palestina di Tepi Barat.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement