REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PENH -- Pemerintah Jepang menyetujui dana pinjaman senilai hampir 2,5 yen miliar (sekitar Rp 275 miliar) untuk tahap kedua dari proyek rehabilitasi dan peningkatan mutu sistem irigasi dan drainase di ibukota Kamboja,Phnom Penh.
Proyek tersebut disepakati dan ditandatangani oleh Wakil Perdana Menteri Kamboja Prak Sokhonn dan Duta Besar Jepang untuk Kamboja Ueno Atsushi di gedung Kementerian Luar Negeri Kamboja pada Senin (10/4/2023).
Pada kesempatan tersebut, Prak Sokhonn mewakili Kamboja menyampaikan rasa terima kasih kepada Jepang atas bantuannya dalam upaya pembangunan di Kamboja dalam berbagai sektor.
Ia mengungkapkan bahwa sejauh ini kedua negara telah menyepakati dana pinjaman senilai 54 juta dolar AS (sekitar Rp 800 miliar) untuk melaksanakan tahap pertama dari proyek tersebut guna menjaga stabilitas sistem irigasi di tiga provinsi, yakni Kampong Speu, Takeo, dan Kandal.
Wakil PM Kamboja itu juga memuji hubungan kerja sama yang baik yang selama ini telah dilakukan oleh kedua negara dalam berbagai bidang dan menyebut soal kunjungan Japan Maritime Self Defence Force (JMSDF) ke Kamboja pada Maret lalu.
Selain itu, ia juga mengatakan akan dengan senang hati menerima 40 wasit asal Jepang yang akan terlibat dalam perhelatan SEA Games 2023 di Kamboja, yang menurutnya akan turut mensukseskan acara olahraga bersejarah tersebut. Tahun 2023 menandai peringatan 70 tahun dibukanya hubungan diplomatik antara Kamboja dan Jepang.