Kamis 13 Apr 2023 23:00 WIB

Perang Berlanjut, New York City Kini Punya Jenderal Pembasmi Tikus

New York City telah lama berjuang melawan tikus.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Reiny Dwinanda
Seekor tikus melintasi platform kereta bawah tanah Times Square di New York pada 27 Januari 2015. Administrasi Walikota New York City Eric Adams memposting daftar pekerjaan minggu ini mencari seseorang untuk memimpin pertempuran jangka panjang kota melawan tikus. Kini, posisi tersebut telah terisi.
Foto: AP Photo/Richard Drew
Seekor tikus melintasi platform kereta bawah tanah Times Square di New York pada 27 Januari 2015. Administrasi Walikota New York City Eric Adams memposting daftar pekerjaan minggu ini mencari seseorang untuk memimpin pertempuran jangka panjang kota melawan tikus. Kini, posisi tersebut telah terisi.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK CITY -- Perang antara New York City melawan tikus terus berlanjut. Kini, kota di Amerika Serikat itu telah memiliki jenderal baru untuk mengomandoi upaya pembasmian hewan pengerat tersebut.

Pada Rabu (12/4/2023), Wali Kota New York City Eric Adams mengumumkan bahwa pegawai Departemen Pendidikan Kathleen Corradi telah ditunjuk sebagai orang pertama di New York yang menjadi pemimpin program pembasmi tikus. Gelar resminya adalah "direktur mitigasi hewan pengerat".

Baca Juga

"Anda akan melihat sering melihat saya, dan tikus jauh lebih sedikit. Ada sheriff baru di kota," kata Corradi pada konferensi pers.

Penunjukan posisi baru itu merupakan bagian dari upaya Adams untuk memerangi populasi hewan pengerat yang tumbuh di kota terpadat di negara bagian itu. Adams yang sering menyatakan kebencian mendalam pada tikus mengunggah pekerjaan itu tahun lalu.

Adams mencari seseorang yang "agak haus darah" dengan "aura kejahatan terpancar". Dia menawarkan gaji tahunan antara 120 ribu hingga 170 ribu dolar AS untuk pekerjaan tersebut.

Corradi yang merupakan seorang mantan guru ini bukanlah orang baru dalam perang melawan tikus. Dia sebelumnya mengawasi upaya mitigasi tikus di sekolah umum kota itu.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement