Jumat 14 Apr 2023 15:47 WIB

Pembocor Dokumen Rahasia AS Adalah Seorang Ahli IT di Garda Nasional

FBI menangkap Jack Douglas Teixeira yang membocorkan dokumen rahasia AS

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Pentagon di Arlington, Virginia, AS, (12/042023). Dokumen militer rahasia yang bocor secara online menimbulkan risiko yang sangat serius bagi keamanan nasional, menurut pejabat Pentagon. Itu termasuk dokumen yang merinci penilaian AS atas perang di Ukraina.
Foto: EPA-EFE/JIM LO SCALZO
Pentagon di Arlington, Virginia, AS, (12/042023). Dokumen militer rahasia yang bocor secara online menimbulkan risiko yang sangat serius bagi keamanan nasional, menurut pejabat Pentagon. Itu termasuk dokumen yang merinci penilaian AS atas perang di Ukraina.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- FBI pada Kamis (13/4/2023) menangkap Jack Douglas Teixeira (21 tahun) seorang anggota Garda Nasional Udara AS. Dia merupakan pelaku yang membocorkan dokumen rahasia negara di media sosial.

Agen federal dengan mobil lapis baja dan perlengkapan militer menyerbu Teixeira di rumahnya yang terletak di Dighton, Massachusetts. Teixeira hanya mengenakan celana pendek olahraga, T-shirt dan sepatu kets, ketika dibawa oleh petugas dengan tangan yang diborgol.

Baca Juga

Penangkapan itu terjadi seminggu setelah kebocoran pertama kali diketahui secara luas, dan membuat Washington gelisah tentang kerusakan yang mungkin ditimbulkan. Insiden itu mempermalukan AS karena tindakan mata-matanya terhadap sekutu terungkap. Selain itu, AS juga mengakui kerentanan militer Ukraina. Kebocoran dokumen ini diyakini sebagai pelanggaran keamanan paling serius sejak lebih dari 700.000 dokumen, video, dan kabel diplomatik muncul di situs web WikiLeaks pada 2010.

Teixeira adalah penerbang kelas 1 di Otis Air National Guard yang berbasis di Massachusetts. Menurut catatan dinasnya, dia bergabung dengan Air National Guard pada 2019 dan bekerja sebagai "Cyber ​​Transport Systems Journeyman" atau spesialis IT.

"Teixeira dicari sehubungan dengan penyelidikan atas dugaan penghapusan, penyimpanan, dan transmisi informasi rahasia pertahanan nasional yang tidak sah," ujar Jaksa Agung Merrick Garland kepada wartawan.

FBI mengatakan, agennya telah melakukan aktivitas penegakan hukum resmi di sebuah kediaman di North Dighton, Massachusetts. Video berita udara menunjukkan Teixeira dengan tangan yang diikat di belakang kepalanya, berjalan mundur menuju mobil lapis baja dengan satu petugas mengawasi dari menara.  Dia diborgol dan ditempatkan di bagian belakang kendaraan.  Garland mengatakan, Teixeira ditahan tanpa insiden.

Sebelum penangkapan, polisi melakukan blokade di sekitar rumah Teixeira. Salah satu tetangga Teixeire, Dick Treacy,  mengatakan, dia melihat petugas datang saat dia pergi berbelanja di sore hari.

"Ada sekitar enam hingga delapan orang tentara dengan senapan berjalan-jalan. Ini adalah daerah yang sangat sepi," kata Treacy.  

Sementara itu, teman sekolah pelaku Eddy Souza (22 tahun) mengatakan, dia mengenal Jack Teixeira ketika keduanya bersekolah di Dighton-Rehoboth Regional High School beberapa tahun lalu. Souza mengatakan Teixeira tidak  mengungkapkan sentimen ekstremis ketika mereka terakhir kali berkomunikasi beberapa tahun lalu.

"Dia anak yang baik, bukan pembuat onar, dan pendiam. Kedengarannya, tindakan seperti itu (membocorkan dokumen negara) adalah kesalahan anak bodoh," kata Souza.

Departemen Kehakiman tidak mengatakan dakwaan apa yang akan dihadapi Teixeira. Namun kemungkinan besar pihak berwenang akan menjatuhkan dakwaan pidana kepada tersangka karena sengaja menyimpan dan mengirimkan informasi pertahanan nasional. Mantan jaksa keamanan nasional Departemen Kehakiman yang sekarang bekerja di firma hukum Morrison Foerster, Brandon Van Grack, mengatakan, kemungkinan dakwaan itu dapat dikenai hukuman penjara hingga 10 tahun, bahkan jika Teixeira tidak bermaksud untuk menimbulkan kerugian.

"Ini adalah seseorang yang menghadapi paparan yang lebih tinggi selama bertahun-tahun di penjara karena kebocorannya sangat merusak," kata Van Grack.

Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengatakan, satuan tugas Pentagon telah bekerja sepanjang waktu untuk menilai dan mengurangi kerusakan akibat kebocoran dokumen tersebut. Teixeira dijadwalkan muncul di pengadilan pada Jumat (14/4/2023) waktu setempat. kata juru bicara Kantor Kejaksaan AS di Boston.  

Kebocoran dokumen tersebut mendapat perhatian luas setelah muncul di New York Times pada 6 April. Jurnalis New York Times telag menemukan bukti bahwa dokumen itu telah beredar di media sosial sejak Maret atau Januari.

Bellingcat, Washington Post dan The New York Times telah melacak kemunculan awal dokumen tersebut ke server yang tidak berfungsi di situs pesan instan Discord.  Dalam grup obrolan di situs tersebut, Teixeira menggunakan nama akun sebagai OG dan dikagumi oleh sebagian besar anggota grup yang masih muda, yang sama-sama menyukai senjata dan perlengkapan militer.

Departemen Kehakiman membuka penyelidikan kriminal formal minggu lalu, setelah ada rujukan dari Departemen Pertahanan. Reuters telah meninjau lebih dari 50 dokumen, berlabel "Rahasia" dan "Sangat Rahasia", tetapi belum memverifikasi keasliannya secara independen.  Jumlah dokumen yang bocor kemungkinan lebih dari 100.

Sejumlah negara mempertanyakan kebenaran beberapa dokumen yang bocor, termasuk Inggris, yang mengatakan ada tingkat ketidakakuratan yang serius dalam informasi tersebut. Kebocoran dokumen tersebut mengungkapkan informasi tentang sekutu termasuk Israel, Korea Selatan, dan Turki. Pejabat AS yakin sebagian besar materi itu dalam dokumen itu asli. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement