REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT – Tentara Israel merusak mobil pasangan Palestina yang digunakan untuk mengangkut putri mereka penyandang disabilitas berusia 35 tahun. Ini terjadi di Beit Umar di Tepi Barat yang diduduki.
Peristiwa itu terjadi pada Senin (10/4/2023) dini hari saat keluarga Sabarna bersiap melaksanakan shalat Subuh. Sabarna mengatakan dia pada awalnya mendengar keributan dan aksi kekerasan.
"Ada keributan di luar, pemukulan keras, ketika saya melangkah keluar dari rumah saya, saya melihat tentara Israel menghancurkan jip saya," kata Muhammad Sabarna, 62 tahun, seperti dilansir The New Arab, Kamis (13/4/2023).
Beit Umar adalah kota kecil yang terletak di dekat al-Khalil (Hebron), di selatan Tepi Barat yang diduduki.
Ketika Sabarna bertanya kepada tentara Israel mengapa mereka menghancurkan mobilnya, salah satu dari mereka memukul punggungnya dengan senapan.
"Tutup mulutmu dan masuk ke dalam," kata seorang tentara kepada Sabrana.
Sabarna mengatakan, tentara meninggalkan kerusakan parah pada kendaraannya, termasuk pintu depan dan jendela depan rusak, kursi ditarik, dan tongkat persneling dilepas," kata Sabarna. "Tidak ada bentrokan saat itu," kata Sabarna.
Berdasarkan laporan yang disampaikan media Israel Haaretz, tentara Israel mengaku sedang mencari senjata yang disembunyikan di dalam mobil, tetapi tidak ada yang ditemukan.
Baca juga: Yang Terjadi Terhadap Tentara Salib Saat Shalahuddin Taklukkan Yerusalem
Selain itu Pasukan Israel juga menembak mati dua warga Palestina di dekat Desa Deir al-Hatab, Nablus, Tepi Barat, Selasa (11/4/2023).
Otoritas Israel mengeklaim, dua warga Palestina itu ditembak setelah melepaskan tembakan di sebuah pos militer di dekat permukiman Yahudi di daerah terkait.
"Operasi mereka (pasukan Israel) yang sukses mencegah serangan terhadap warga Israel," kata Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant dalam sebuah pernyataan.