Senin 17 Apr 2023 07:57 WIB

PM Jepang Kerahkan Upaya Maksimal Amankan Pertemuan G7

Kishida berjanji melakukan segala upaya untuk memastikan keselamatan pemimpin G7

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
 Seorang pria ditangkap setelah bom asap dilemparkan ke sebuah pelabuhan di Wakayama, Jepang barat pada Sabtu (15/4/2023).  Televisi NHK Jepang melaporkan pada Sabtu bahwa ledakan keras terjadi di pelabuhan Jepang barat selama Kunjungan Perdana Menteri Fumio Kishida, tapi tidak ada korban luka.
Foto: Kyodo News via AP
Seorang pria ditangkap setelah bom asap dilemparkan ke sebuah pelabuhan di Wakayama, Jepang barat pada Sabtu (15/4/2023). Televisi NHK Jepang melaporkan pada Sabtu bahwa ledakan keras terjadi di pelabuhan Jepang barat selama Kunjungan Perdana Menteri Fumio Kishida, tapi tidak ada korban luka.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berjanji akan melakukan segala upaya untuk memastikan keselamatan para pemimpin Kelompok Tujuh (G7) dan menteri senior yang akan mengunjungi negaranya hingga bulan depan. Kishida lolos tanpa cedera setelah seorang tersangka melemparkan bom asap selama kampanye pemilihan di sebuah pelabuhan perikanan di Jepang barat.

“Hal ini mencerminkan meningkatnya tantangan dalam politik akhir-akhir ini. Sayangnya saya berpikir bahwa beberapa dari ini ada hubungannya dengan media sosial dan beberapa informasi yang salah yang menyebar secara online,” ujar kata Menteri Sumber Daya Alam Kanada, Jonathan Wilkinson kepada Reuters di Sapporo, Jepang utara, tempat para menteri iklim dan energi G7 bertemu.

Baca Juga

Tersangka yang melemparkan bom asap dalam insiden pada Sabtu (15/4/2023) diidentifikasi sebagai Ryuji Kimura yang berusia 24 tahun. Pelaku juga membawa pisau ketika ditangkap. Polisi mengatakan, kemungkinan alat peledak kedua dijatuhkan di tempat kejadian setelah orang-orang di sekitar dan polisi menangkapnya. Sejauh ini motif serangan belum diketahui.

Kishida mengatakan Jepang tidak boleh membiarkan tindakan kekerasan yang menyerang pondasi demokrasi. Upaya serangan terhadap Kishida mengingatkan pada pembunuhan mantan Perdana Menteri Shinzo Abe pada Juli lalu. Dia ditembak dengan senjata rakitan saat berkampanye untuk pemilihan parlemen.

Pembunuhan Abe telah mengejutkan Jepang, karena kejahatan senjata sangat jarang terjadi di negara itu. Pembunuhan terhadap Abe mendorong peninjauan keamanan bagi para politisi, yang secara rutin berbaur dengan publik.

Politisi Jepang berkampanye untuk pemilihan sela pada 23 April untuk majelis rendah parlemen. Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno mengatakan, polisi telah diinstruksikan untuk meningkatkan keamanan dan pemerintah akan melakukan upaya maksimal untuk memastikan keamanan ketika Jepang menjadi tuan rumah KTT G7 di Hiroshima pada Mei mendatang.

"Sebagai politisi, kita kadang-kadang harus keluar dan berkampanye - itu berarti kita harus diekspos ke publik," kata Menteri Luar Negeri Inggris untuk Keamanan Energi, Grant Shapps, kepada Reuters di Sapporo.

Para menteri luar negeri G7 berkumpul pada Ahad (16/4/2023) di kota resor Karuizawa. Shapps meyakini bahwa pelaksanaan G7 di Jepang akan berlangsung dengan aman.

"Tapi saya cukup yakin bahwa dalam konteks G7 dengan perdana menteri kami dan para pemimpin dunia lainnya datang ke Jepang, kami benar-benar aman," kata Shapps.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement