Senin 17 Apr 2023 20:17 WIB

Presiden Iran Undang Raja Salman Kunjungi Negaranya

Iran dan Saudi sedang bersiap untuk membuka kembali kedubes di negara satu sama lain.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Presiden Iran Ebrahim Raisi telah mengundang Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz ke negaranya. Teheran dan Riyadh diketahui telah menyepakati pemulihan hubungan diplomatik bulan lalu.
Foto: EPA-EFE/ABEDIN TAHERKENAREH
Presiden Iran Ebrahim Raisi telah mengundang Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz ke negaranya. Teheran dan Riyadh diketahui telah menyepakati pemulihan hubungan diplomatik bulan lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN – Presiden Iran Ebrahim Raisi telah mengundang Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz ke negaranya. Teheran dan Riyadh diketahui telah menyepakati pemulihan hubungan diplomatik bulan lalu.

“Presiden Iran telah mengirimkan undangan kepada Raja Saudi sebagai imbalan atas undangan dari Riyadh untuknya,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanani, Senin (17/4/2023), dikutip laman Al Arabiya.

Baca Juga

Delegasi teknis Iran dan Saudi sedang bersiap untuk membuka kembali kedutaan besar di negara satu sama lain. Menurut Iran, kedutaan besar kedua negara akan memulai kembali kegiatan mereka pada 9 Mei mendatang.

Pada 6 April lalu Menteri Luar Negeri (Menlu) Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan dan Menlu Iran Hossein Amirabdollahian bertemu di Beijing, Cina. Itu merupakan pertemuan perdana mereka sejak Saudi dan Iran sepakat memulihkan hubungan diplomatik. Perjanjian rekonsiliasi yang dimediasi Cina itu dikenal sebagai Beijing Agreement.

Dalam pertemuan tersebut, Pangeran Faisal dan Amirabdollahian membahas langkah lanjutan yang bakal diambil kedua negara setelah menjalin rekonsiliasi. “Kedua belah pihak menyatakan aspirasi mereka untuk mengintensifkan pertemuan konsultasi dan membahas cara kerja sama guna mencapai prospek hubungan yang lebih positif, mengingat sumber daya alam dan potensi ekonomi yang dimiliki kedua negara, serta peluang besar untuk mencapai keuntungan bersama,” kata mereka dalam sebuah pernyataan bersama, dikutip laman Al Arabiya.

Saudi dan Iran juga sepakat meningkatkan kerja sama di setiap bidang yang tidak hanya akan memberi keuntungan timbal balik, tapi turut membantu menciptakan keamanan serta stabilitas di kawasan. Kantor berita Arab Saudi, yakni Saudi Press Agency (SPA) melaporkan, dalam pertemuannya, Pangeran Faisal dan Amirabdollahian turut menyepakati pembukaan kembali kedutaan besar mereka di negara satu sama lain dalam waktu 60 hari.

Pangeran Faisal dan Amirabdollahian turut menyampaikan terima kasih kepada Cina karena telah menjadi mediator dalam proses rekonsiliasi kedua negara. “Menyatakan terima kasih dan penghargaan kepada pihak Cina yang telah menjadi tuan rumah pertemuan ini,” kata Pangeran Faisal dan Amirabdollahian dalam pernyataan bersamanya.

Menyusul kesepakatan rekonsiliasi, Presiden Iran Ebrahim Raisi telah menerima undangan untuk mengunjungi Arab Saudi. “Raja Salman (bin Abdulaziz) dari Arab Saudi telah mengundang Presiden (Raisi), dan ada tanggapan positif atas undangan ini. Mudah-mudahan hal baik akan terjadi,” kata Wakil Presiden Iran Mohammed Mokhber pada 4 April lalu, dilaporkan Mehr News Agency.

Mokhber tak mengungkap kapan kira-kira Raisi akan memenuhi undangan tersebut. Dia hanya mengatakan bahwa kerja sama dan peningkatan hubungan dengan negara-negara di kawasan telah menjadi prioritas utama pemerintahan Raisi.

Pada 10 Maret lalu, Iran dan Arab Saudi mengumumkan pemulihan hubungan diplomatik antara kedua negara. Kesepakatan itu tercapai setelah perwakilan Teheran dan Riyadh menggelar pembicaraan di Beijing. Negeri Tirai Bambu bertindak sebagai mediator dalam proses tersebut.

Saudi memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Iran pada 2016. Langkah itu diambil setelah Kedutaan Besar Arab Saudi di Teheran digeruduk dan dibakar massa pengunjuk rasa. Penggerudukan itu terjadi saat warga Iran berdemonstrasi memprotes keputusan Saudi mengeksekusi mati ulama Syiah bernama Nimr al-Nimr. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement