REPUBLIKA.CO.ID, TALLINN – Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) meluncurkan latihan pertahanan dunia maya terbesar di dunia yang digelar di Estonia, Selasa (18/4/2023). Lebih dari 3.000 peserta dari 38 negara berpartisipasi dalam kegiatan yang bertujuan mengembangkan sistem pertahanan lebih canggih untuk menghadapi ancaman siber.
Latihan bertajuk Locked Shields diadakan setiap tahun dan diselenggarakan oleh NATO Cooperative Cyber Defense Center of Excellence (CCDCOE). Latihan di Estonia digelar selama tiga hari, yakni 18-21 April. Dalam latihan tersebut, para peserta dibagi dalam dua kelompok, yakni Tim Merah dan Tim Biru.
Tim Biru terdiri atas negara anggota dan mitra NATO CCDCOE. Para peserta berlatih menghadapi serangan siber real time dan melaporkan insiden. Selain itu, mereka turut mempelajari tentang bagaimana membuat keputusan strategis dan mengatasi tantangan forensik, hukum, serta media.
"Tidak ada latihan pertahanan dunia maya lain yang dapat menawarkan pengalaman sekhusus dan sedetail Locked Shields. 24 Tim Biru dari seluruh dunia harus menjaga agar infrastruktur penting dan sistem teknologi informasi tetap berjalan. Tim dapat mendemonstrasikan seberapa baik mereka dapat menjaga sistem tetap berjalan di bawah kondisi nyata -situasi kehidupan dan tekanan tinggi,” kata Direktur NATO CCDCOE Mart Noorma dalam sebuah pernyataan, dikutip Anadolu Agency.
Latihan siber tersebut mulai diselenggarakan pada 2010 dan direncanakan oleh 400 penyelenggara. Tujuan dari latihan itu adalah menciptakan lebih dari 5.500 sistem virtual.