Rabu 19 Apr 2023 15:47 WIB

Kinerja Impresif Mandiri: Laba Bersih Tumbuh 25,2 Persen, Aset Naik 10 Persen di Kuartal I

Pertumbuhan kinerja keuangan Bank Mandiri juga ditopang inovasi digital

Bank Mandiri berhasil membukukan kinerja keuangan yang positif pada awal tahun 2023. Hal ini tercermin dari perolehan laba bersih konsolidasi pada kuartal I 2023 yang mencapai Rp 12,6 triliun, tumbuh menembus 25,2 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Foto: dok Bank Mandiri
Bank Mandiri berhasil membukukan kinerja keuangan yang positif pada awal tahun 2023. Hal ini tercermin dari perolehan laba bersih konsolidasi pada kuartal I 2023 yang mencapai Rp 12,6 triliun, tumbuh menembus 25,2 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selaras dengan strategi bisnis yang konsisten pada segmen potensial dan proses optimalisasi digital perseroan yang matang, Bank Mandiri berhasil membukukan kinerja keuangan yang positif pada awal tahun 2023. Hal ini tercermin dari perolehan laba bersih konsolidasi pada kuartal I 2023 yang mencapai Rp 12,6 triliun, tumbuh menembus 25,2 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menyampaikan, pertumbuhan laba tersebut merupakan hasil dari strategi Bank Mandiri yang berfokus pada pendekatan ekosistem bisnis baik dari sisi pembiayaan maupun pendanaan. Hasilnya, total aset Bank Mandiri secara konsolidasi tercatat sampai dengan akhir Maret 2023 berhasil tumbuh 10,04 persen secara year on year (YoY) mencapai Rp 1.908 triliun.  

Hal tersebut ditopang oleh pertumbuhan kredit Bank Mandiri mencapai sebesar 12,36 persen YoY secara konsolidasi menjadi Rp 1.205 triliun. Darmawan menilai, peningkatan kredit Bank Mandiri tentunya tidak terlepas dari semakin membaiknya fundamental ekonomi Indonesia yang solid. 

“Melalui pencapaian fungsi intermediasi ini, Bank Mandiri mempertegas peranan sebagai agen pembangunan yang berupaya untuk berkontribusi maksimal terhadap perekonomian di Indonesia,” ujar Darmawan di Jakarta, Selasa (18/4).

Fungsi intermediasi yang impresif tersebut, lanjut Darmawan, merata di seluruh segmen. Salah satunya antara lain kredit wholesale yang berhasil meningkat 9,09 persen secara YoY pada kuartal I 2023 menjadi Rp 599 triliun serta kredit ritel yang meningkat 11,92 persen YoY dengan realisasi mencapai Rp 327 triliun.

Darmawan menambahkan, dalam mendorong penyaluran kredit Bank Mandiri tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dan inovasi layanan bagi seluruh nasabah dan stakeholder untuk mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. 

Upaya tersebut pun berbuah manis, terlihat dari rasio non-performing loan (NPL) bank only yang terus terjaga hingga ke level 1,70 persen per Maret 2023, turun dari 2,74 persen di periode yang sama pada tahun sebelumnya. Di samping itu, Bank Mandiri juga telah membentuk pencadangan yang cukup, tercermin dari coverage ratio yang berada di level 337 persen secara bank only.   

Perbaikan dari sisi kualitas kredit tersebut juga berhasil menekan biaya kredit atau cost of credit (CoC). Hasilnya, posisi CoC Bank Mandiri telah berada di level terendah sepanjang sejarah yakni 1,00 persen per akhir Maret 2023 secara bank only, membaik dari posisi setahun sebelumnya yang sempat menyentuh level 1,45 persen. 

“Dalam mendorong penyaluran kredit, kami tetap fokus pada sektor yang prospektif dan merupakan bisnis turunan dari ekosistem segmen wholesale di setiap wilayah. Pencapaian kinerja Bank Mandiri yang solid juga selaras dengan kondisi ekonomi Indonesia yang masih bertumbuh di tengah ketidakpastian global,” jelas Darmawan.

Kinerja positif Bank Mandiri juga terlihat dari sisi profitabilitas yang terus meningkat. Return on Equity (ROE) Tier-1 bank only telah menyentuh 24,6 persen atau naik 241 basis poin (bps) secara YoY. Sementara posisi net interest margin (NIM) konsolidasi terjaga solid di level 5,40 persen. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement