Jumat 21 Apr 2023 09:06 WIB

Netanyahu Pertimbangkan Politisi Sayap Kanan Duduki Konsul Jenderal Israel di New York

Penunjukan Golan dapat menimbulkan kerusakan hubungan Israel dengan diaspora Yahudi

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk menawarkan posisi Konsul Jenderal Israel di New York kepada politisi Likud, May Golan.
Foto: EPA-EFE/GIL COHEN-MAGEN
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk menawarkan posisi Konsul Jenderal Israel di New York kepada politisi Likud, May Golan.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk menawarkan posisi Konsul Jenderal Israel di New York kepada politisi Likud, May Golan. Hal ini telah memicu kekhawatiran bahwa penunjukan Golan dapat menimbulkan kerusakan lebih lanjut pada hubungan Israel dengan Diaspora Yahudi dan Washington.

Golan sebelumnya bersekutu dengan partai ekstremis Otzma Yehudit, sebuah kelompok politik sayap kanan, yang terinspirasi oleh ekstremis Rabbi Meir Kahane.  Pemimpin Otzma Yehudit saat ini adalah Itamar Ben-Gvir yang menjabat sebagai menteri keamanan nasional. Jika keputusan itu disetujui, Golan akan menggantikan Asaf Zamir yang telah mengundurkan diri sebagai bentuk protes atas upaya perombakan yudisial oleh koalisi pemerintah yang berkuasa.

 "Perdana Menteri Israel Netanyahu ingin menunjuk anggota parlemen Likud yang rasis dan xenofobia, May Golan, sebagai Konsul Jenderal Israel di New York, yang bertanggung jawab atas hubungan dengan komunitas Yahudi terbesar di AS dan hubungan dengan organisasi besar Yahudi," kata Barak Ravid, koresponden diplomatik untuk Axios.

Dilaporkan Middle East Monitor, Kamis (20/4/2023) Golan menjadi pendukung paling depan dalam perombakan yudisial. Rencana perombakan ini telah menjadi masalah besar antara pemerintah sayap kanan Israel dan Diaspora Yahudi. Golan memiliki reputasi kerap membuat komentar rasis.  

Menurut surat kabar Haaretz, selama aktif menjadi aktivis, Golan mempelopori aksi unjuk rasa melawan "penyusup" Afrika di Tel Aviv. Ketika itu, Golan menyatakan bahwa dia bangga menjadi seseorang yang rasis.

"Jika saya rasis untuk mempertahankan hidup saya, maka saya bangga menjadi rasis," ujar Golan.

The Times of Israel melaporkan, Golan kemungkinan besar akan menjadi anggota parlemen sayap kanan yang mengambil posisi diplomatik. Media Israel menyoroti kekhawatiran bahwa penunjukkan Golan akan meningkatkan knflik dengan komunitas Yahudi Amerika, yang sangat liberal. Organisasi Yahudi Amerika mengkritik rencana perombakan yudisial Netanyahu. Penunjukkan Golan kemungkinan besar akan membuat perpecahan antara Israel dan Diaspora Yahudi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement