REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Joe Biden akan secara resmi mengumumkan pencalonan dirinya dalam pemilihan presiden 2024, pada pekan depan. Tiga orang sumber yang diberi pengarahan tentang diskusi tersebut dan berbicara dengan syarat anonim mengatakan, Biden akan mengumumkan pencalonan pilpres pada Selasa, 25 April.
Pengumuman akan dibuat dalam bentuk video yang dirilis ke pendukungnya. Biden telah berulang kali mengatakan bahwa dia berniat mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua. Tetapi para penasihat mengatakan, dia merasa tidak perlu kembali mencalonkan diri karena dia tidak menghadapi oposisi yang signifikan terhadap pencalonan partainya.
Ini akan menjadi pengalaman yang sangat berbeda dari empat tahun lalu. Ketika itu, Biden ditolak oleh banyak lembaga politik sampai dia mengkonsolidasikan dukungan karena dia adalah kandidat yang diyakini Demokrat berada di posisi terbaik untuk mengalahkan Presiden Donald Trump. Kali ini, dia harus menghadapi tantangan untuk mencalonkan diri kembali sambil menjalankan pemerintahan.
Dalam beberapa bulan terakhir, Biden fokus pada penerapan infrastruktur besar-besaran, investasi teknologi, dan undang-undang iklim yang disahkan selama dua tahun pertamanya menjabat. Hal ini sangat kontras dengan Partai Republik ketika Washington bersiap untuk berjuang untuk menaikkan batas pinjaman negara. Para pembantunya percaya prioritas itu akan memoles citranya menjelang kampanye pemilihan presiden.
Biden menjadi orang tertua yang pernah menjabat sebagai presiden. Dia juga perlu mengatasi kekhawatiran pemilih tentang kelayakannya untuk kembali menjabat. Para pembantunya mengatakan, Bide berencana untuk melakukan kampanye yang kuat menjelang pemilihan umum yang ketat karena polarisasi negara.
Biden telah memanggil para pendonor utama Demokrat ke Washington minggu depan untuk makan malam bersama. Dia juga akan menggelar pertemuan untuk membahas strategi kemenangan dengan kepala penasihat politiknya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
