Ahad 23 Apr 2023 07:40 WIB

Netanyahu Singgung Perluasan Normalisasi Dengan Negara Arab Dalam Pesan Idul Fitri

Beberapa tahun terakhir Israel telah memperluas hubungan perdamaian dengan negara Ara

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyinggung soal normalisasi hubungan antara Israel dan sejumlah negara Arab yang dapat membawa perdamaian.
Foto: EPA-EFE/GIL COHEN-MAGEN
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyinggung soal normalisasi hubungan antara Israel dan sejumlah negara Arab yang dapat membawa perdamaian.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan ucapan Idul Fitri kepada seluruh umat Islam di Israel maupun di dunia. Dalam pesan Idul Fitri yang diunggah di akun Twitter resmi perdana menteri, Netanyahu menyinggung soal normalisasi hubungan antara Israel dan sejumlah negara Arab yang dapat membawa perdamaian.

"Kami berharap ada perdamaian dan ketenangan pada hari-hari ke depan, dan perluasan normalisasi perdamaian dalam beberapa tahun mendatang," ujar Netanyahu, Kamis (20/4/2023).

Netanyahu mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir Israel telah memperluas hubungan perdamaian dengan negara Arab. Dimulai dengan Mesir dan Yordania, Israel kini telah menjalin hubungan diplomatik dengan empat negara Arab. Netanyahu berharap dalam beberapa tahun mendatang, Israel dapat memperluas hubungan diplomatik dengan negara Arab lainnya.

"Ini adalah mimpi saya, dan saya yakin ini adalah mimpi kalian semua," kata Netanyahu.

Israel menandatangani kesepakatan normalisasi dengan Uni Emirate Arab (UEA) dan Bahrain di Gedung Putih pada September 2020, yang disaksikan oleh mantan Presiden Donald Trump. Tak lama kemudian, Sudan dan Maroko juga sepakat untuk menormalkan hubungan dengan Israel. Penandatanganan itu dipandang secara luas sebagai sebagai kudeta diplomatik bagi Trump.

Normalisasi ini menuai kecaman dari para pemimpin Palestina. Mereka mengatakan, normalisasi Israel dengan negara Arab merupakan bentuk pengkhianatan dalam mendukung kemerdekaan Palestina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement