Kamis 27 Apr 2023 06:43 WIB

Pemukim Israel Bakar Rumah Warga Palestina di Tepi Barat

Ini merupakan serangan terbaru terhadap properti Palestina di wilayah pendudukan.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Ahmad Fikri Noor
Warga Palestina memeriksa kerusakan rumah dan mobil yang dibakar (ilustrasi). Pemukim Israel membakar sebuah rumah Palestina di Tepi Barat pada Rabu (26/4/2023). Ini merupakan serangan terbaru terhadap properti Palestina di wilayah pendudukan.
Foto: EPA-EFE/ALAA BADARNEH
Warga Palestina memeriksa kerusakan rumah dan mobil yang dibakar (ilustrasi). Pemukim Israel membakar sebuah rumah Palestina di Tepi Barat pada Rabu (26/4/2023). Ini merupakan serangan terbaru terhadap properti Palestina di wilayah pendudukan.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Pemukim Israel membakar sebuah rumah Palestina di Tepi Barat pada Rabu (26/4/2023). Ini merupakan serangan terbaru terhadap properti Palestina di wilayah pendudukan.

"Seluruh rumah hancur dalam kebakaran itu," kata Ghassan Daghlas yang bertugas memantau bangunan pemukiman di Tepi Barat bagian utara kepada Anadolu Agency, Rabu (26/4/2023).

Baca Juga

Daghlas mengatakan, tidak ada yang terluka dalam kebakaran tersebut, karena rumah itu sedang kosong saat kebakaran terjadi. Kementerian Luar Negeri Palestina mengecam Pemerintah Israel atas serangan pemukim terbaru di Tepi Barat.

"Kejahatan ini mencerminkan mentalitas kolonial rasis ekstremis yang mengobarkan konflik, yang tidak segan-segan melakukan kejahatan terburuk terhadap warga sipil Palestina," kata Kementerian Luar Negeri Palestina dalam sebuah pernyataan.

Menurut data PBB, pemukim Israel melakukan 314 serangan terhadap warga Palestina dan properti milik warga Palestina di wilayah pendudukan Tepi Barat sejak awal tahun ini. Ketegangan telah memuncak di Tepi Barat dalam beberapa bulan terakhir, di tengah serangan Israel yang berulang kali ke kota-kota Palestina.

Menurut angka Palestina, lebih dari 100 warga Palestina telah tewas oleh tembakan Israel sejak awal tahun ini. Enam belas orang Israel juga tewas dalam serangan terpisah selama periode yang sama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement