REPUBLIKA.CO.ID, KHARTOUM – Militer Sudan mengungkapkan, pesawat evakuasi milik Turki ditembak pasukan paramiliter Sudan yang tergabung dalam Rapid Support Forces (RSF). Pesawat ini mendarat di Bandara Wadi Seyidna, di luar ibu kota Khartoum.
Militer Sudan, Jumat (28/4/2023) menyatakan, tembakan RSF pada pesawat tersebut membuat sistem bahan bakarnya rusak. Kementerian Pertahanan Turki mengonfirmasi pesawat tersebut memang menjadi sasaran tembak. Beruntung insiden ini tak membuat penumpang luka.
RSF menepis tuduhan mereka bertanggung jawab atas penembakan terhadap pesawat Turki. Mereka menyatakan, militer Sudan memang sengaja menyebar kebohongan. ‘’Pasukan kami tetap berkomitmen pada kemanusiaan,’’ demikian pernyataan RSF.
Mereka menegaskan, pasukannya mematuhi gencatan senjata yang disepakati pada Kamis tengah malam lalu. ‘’Tak benar kami menyasar pesawat apapun yang melintasi langit Wadi Seyidna di wilayah Omdurman.’’
Militer Sudan menjelaskan, pesawat Turki tersebut sedang diperbaiki, diharapkan bisa segera selesai sehingga evakuasi warga tak terhambat. Akibat konflik senjata antara RSF dan militer di Sudan, membuat ratusan orang meninggal dan puluhan ribu orang hengkang.
Dua faksi, militer Sudan dan RSF, pada Kamis tengah malam sepakat memperpanjang gencatan senjata selama 72 jam untuk mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk. Namun, baku tembak masih terjadi di sejumlah wilayah Khartoum, pada Jumat.