REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Pasukan pendudukan Israel pada Jumat (28/4/2023) memerintahkan pemilik toko pertukangan Palestina di Kota Tua Hebron untuk menutup dan mengevakuasi bisnisnya pada 9 Mei.
Direktur Komite Rekonstruksi Hebron, Imad Hamdan, mengatakan kepada kantor berita Wafa bahwa tentara Israel menyerbu toko pertukangan milik Abdul Mahdi Abu Eisheh.
Dilaporkan Middle East Monitor, Jumat (28/4/2023), tentara Israel juga menyita kunci toko dan mengancam akan memindahkannya dengan paksa jika mereka tidak menutup toko sebelum 9 Mei. Hamdan yakin ini adalah langkah pertama untuk mengubah 70 toko Palestina di Kota Tua Hebron menjadi tempat bagi pemukim Yahudi.
Pada Maret lalu pemukim Israel menghancurkan lima toko Palestina di Kota Tua di kota Hebron, Tepi Barat selatan. Tindakan pemukim Yahudi ini mendapatkan perlindungan penuh dari pasukan pendudukan Israel.
Serangan pemukim Israel terhadap properti Palestina telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Pasukan pendudukan Israel melindungi penyerang dan menangkap warga Palestina yang mencoba melindungi tanah mereka.
Serangan Israel terhadap warga Palestina di Hebron telah meningkat selama bertahun-tahun dalam upaya untuk mengusir penduduk asli guna membuka jalan bagi pemukiman Yahudi. Kota Hebron diperkirakan memiliki total populasi 200.000 jiwa.
Sekitar 40.000 warga Palestina tinggal di Kota Tua. Sementara sekitar 400-850 pemukim ilegal Israel garis keras juga tinggal di pusat kota. Selain itu 8.000 pemukim tinggal di pemukiman liar Kiryat Arba, di pinggiran Hebron.