Pada Jumat (28/4/2023) lalu, Kementerian Luar Negeri Cina mengatakan, kapal-kapal Filipina telah "menyusup" tanpa izin ke wilayah perairannya. Beijing menyebut, tindakan kapal Filipina provokatif.
Sementara Filipina mengeklaim bahwa kapalnya melakukan patroli rutin di wilayah perairannya sendiri. Manila menegaskan akan terus melaksanakan patroli rutin perairan.
Insiden kapal penjaga pantai Cina nyaris menabrak kapal patroli Filipina terjadi hanya sehari setelah Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr menjamu Menteri Luar Negeri Cina Qin Gang. Keduanya bertemu untuk meredakan ketegangan di Laut Cina Selatan.
Marcos Jr telah menegaskan, dia tidak akan membiarkan Cina menginjak-injak hak negaranya di laut. Itu menjadi sebuah sinyal bahwa Marcos Jr menolak menerima klaim kedaulatan Beijing atas Laut Cina Selatan.