Menurut Marcos, kondisi saat perjanjian itu ditulis sangat berbeda dari kondisi saat ini ketika Cina telah menjadi sangat dominan di Asia, sedangkan AS sudah tidak sekuat dulu. Filipina dan Cina terlibat konfrontasi maritim belakangan ini.
Pada 23 April, sebuah kapal penjaga pantai Cina memblokir dan hampir bertabrakan dengan kapal penjaga pantai Filipina yang sedang berpatroli di dekat Second Thomas Shoal, atol yang dikuasai Manila di perairan yang diperebutkan. Manila mengatakan manuver berbahaya serupa juga terjadi di sekitar perairan tersebut pada 19 April.
AS menyatakan dukungannya terhadap Filipina untuk melawan pelanggaran yang terus dilakukan Cina atas kebebasan berlayar di Laut Cina Selatan. AS juga menegaskan kembali bahwa serangan bersenjata terhadap angkatan bersenjata dan kapal Filipina di Pasifik akan menimbulkan komitmen pertahanan bersama ke Manila.