Senin 01 May 2023 22:07 WIB

Marcos Tegaskan Filipina tidak akan Jadi Basis Kegiatan Militer

Marcos akan membahas perjanjian pertahanan antara Filipina dan AS.

 Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. (tengah), didampingi oleh Kepala Staf Angkatan Bersenjata Filipina Andres Centino (kiri) dan Letnan Kolonel Angkatan Darat Amerika Serikat Timothy Lynch (kanan) selama pengarahan untuk Balikatan ke-38 Filipina-AS Latihan di Naval Station Leovigildo Gantioqui di provinsi Zambales, utara Manila, Filipina, Rabu (26/4/2023). Balikatan, atau Latihan Bahu-membahu, melibatkan sekitar 17.600 tentara Filipina dan AS bekerja sama untuk mengembangkan kemampuan pertahanan bersama, kontra-terorisme, memperkuat maritim upaya keamanan dan mengatasi ancaman ekstremis bersama.
Foto:

Menurut Marcos, kondisi saat perjanjian itu ditulis sangat berbeda dari kondisi saat ini ketika Cina telah menjadi sangat dominan di Asia, sedangkan AS sudah tidak sekuat dulu. Filipina dan Cina terlibat konfrontasi maritim belakangan ini.

Pada 23 April, sebuah kapal penjaga pantai Cina memblokir dan hampir bertabrakan dengan kapal penjaga pantai Filipina yang sedang berpatroli di dekat Second Thomas Shoal, atol yang dikuasai Manila di perairan yang diperebutkan. Manila mengatakan manuver berbahaya serupa juga terjadi di sekitar perairan tersebut pada 19 April.

AS menyatakan dukungannya terhadap Filipina untuk melawan pelanggaran yang terus dilakukan Cina atas kebebasan berlayar di Laut Cina Selatan. AS juga menegaskan kembali bahwa serangan bersenjata terhadap angkatan bersenjata dan kapal Filipina di Pasifik akan menimbulkan komitmen pertahanan bersama ke Manila.

sumber : Antara, Kyodo-OANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement