REPUBLIKA.CO.ID, KARACHI -- Delapan turis yang hilang pada akhir pekan lalu ketika jip mereka jatuh ke dalam sungai di Kashmir yang berada di wilayah Pakistan, telah dinyatakan tewas oleh tim penyelamat. Namun tim penyelamat tidak dapat menemukan satu pun jasad dari mereka meskipun telah dilakukan pencarian besar-besaran, kata polisi pada Senin.
Pemerintah, dalam hal ini perdana menteri Pakistan memerintahkan pihak berwenang untuk tetap waspada dalam menghadapi situasi apa pun. Insiden bencana hujan deras yang akibatkan banjir kni terjadi pada Ahad (30/4/2023), di Lembah Neelam, sebuah distrik di wilayah Himalaya yang disengketakan, antara Pakistan dan India, kata seorang pejabat polisi setempat, Khalid Aziz.
Dia mengatakan awalnya satu turis tewas dan lima lainnya terluka dalam insiden tersebut, sementara kemudian polisi mengetahui bahwa delapan turis hilang dan tidak ada harapan untuk menemukan mereka dalam keadaan hidup. Sedangkan kondisi sungai yang mengalir deras menghanyutkan mereka.
Setidaknya 14 orang, termasuk sembilan turis yang tewas di Kashmir, telah tewas sejak hari Sabtu ketika hujan lebat mulai mengguyur berbagai wilayah di negara ini.
Sedikitnya empat orang tewas dalam berbagai insiden yang berhubungan dengan hujan di provinsi Baluchistan barat daya, sementara seorang anak laki-laki tewas di Karachi, ibukota provinsi Sindh selatan.
Hal ini mendorong Perdana Menteri Shahbaz Sharif untuk mengeluarkan peringatan, meminta otoritas manajemen bencana untuk tetap waspada untuk memastikan keselamatan masyarakat. Ia juga meminta otoritas jalan raya untuk tetap waspada, setelah tanah longsor yang dipicu oleh hujan sempat menutup beberapa jalan pada akhir pekan lalu.
Hujan kemungkinan akan terus berlanjut minggu ini di seluruh negeri. Hal ini telah menambah masalah bagi kehidupan sejumlah orang yang terkena dampak buruk dari banjir dahsyat musim panas lalu yang menewaskan 1.739 orang dan berdampak pada 33 juta orang lainnya.
Banjir yang dipicu oleh hujan monsun tahun lalu juga menyebabkan kerugian sebesar 30 miliar dolar AS bagi perekonomian Pakistan.