REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Uni Eropa (EU) mendesak Israel untuk menghentikan tindakan sepihak yang dapat meningkatkan ketegangan lebih jauh dan membahayakan perdamaian yang adil dan berkelanjutan berdasarkan solusi dua-negara (Two-statesolution). Pernyataan tersebut disampaikan EU menyusul aksi kekerasan yang baru terjadi di wilayah Palestina.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan EU setelah pertemuan tatap muka pertama antara kepala kebijakan luar negeri EU Josep Borrell dengan Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen di Brussels, komitmen solusi dua-negara dan pentingnya menghormati status quo tempat-tempat suci telahditegaskan kembali.
Pernyataan EU itu menyebutkan bahwa keduanya membahas isu regional serta hubungan EU-Israel dan bahwa Borrell menekankan eratnya kerjasama antara EU dengan Israel.
Dalam pernyataan itu EU juga menyatakan"mengutuk serangan terkini teroris dan roket terhadap Israel dan menekankan komitmen EU dalam mendukung hak Israel membela diri".
Borrell mengingatkan bahwa "setiap respon harus proporsional dan sejalan dengan hukum internasional". Pada saat yang sama, dia menunjukkan keprihatinan atas situasi di wilayah Palestina yang diduduki.
"EU dan negara-negara anggotanya tetap berkomitmen pada solusi dua-negara dan HR/VP mengingatkan kesiapan Eropa untuk berkontribusi dalam proses perdamaian," kata pernyataan itu. HR/VP mengacu pada Borrellyang merupakan Perwakilan Tinggi Uni Eropa dan Wakil Presiden Komisi Eropa.
Pesawat tempur Israel melakukan serangan udara pada Selasa dengan menargetkan sejumlah lokasi faksi-faksi Palestina di Jalur Gaza yang terkepung.
Jet tempur menyerang tempat faksi-faksi bersenjata di Kota Gaza dan daerah-daerah pusat Jalur Gaza dengan sejumlah misil, menurut saksi mata dan koresponden Anadolu.
Pengeboman menyebabkan ledakan pada area-area yang luas di jalur tersebut. Kementerian Kesehatan Palestina belum memberikan informasi mengenai adanya korban akibat serangan tersebut.
Kelompok-kelompok Palestina di Gaza dan Israel saling tembak pada Selasa sesaat setelah kematian tahanan Palestina Khader Adnan di penjara Israel setelah 86 hari menjalani mogok makan.