Jumat 05 May 2023 12:59 WIB

BMKG: Waspadai Gelombang Laut Dua Meter di Objek Wisata Bali

BMKG juga minta masyarakat waspada potensi hujan disertai kilat dan angin kencang.

Wisatawan mengunjungi objek wisata Tanah Lot di Tabanan, Bali (ilustrasi). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar meminta masyarakat termasuk nelayan dan wisatawan untuk mewaspadai potensi tinggi gelombang laut hingga dua meter di sejumlah objek wisata di Bali pada 5–7 Mei 2023.
Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Wisatawan mengunjungi objek wisata Tanah Lot di Tabanan, Bali (ilustrasi). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar meminta masyarakat termasuk nelayan dan wisatawan untuk mewaspadai potensi tinggi gelombang laut hingga dua meter di sejumlah objek wisata di Bali pada 5–7 Mei 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar meminta masyarakat termasuk nelayan dan wisatawan untuk mewaspadai potensi tinggi gelombang laut hingga dua meter di sejumlah objek wisata di Bali pada 5–7 Mei 2023.

"Masyarakat umum, nelayan, pelaku kegiatan wisata bahari, waspadai potensi tinggi gelombang laut yang dapat mencapai dua meter atau lebih di sekitar perairan selatan Bali," kata Kepala BMKG Wilayah III Denpasar Cahyo Nugroho di Denpasar, Jumat (5/5/2023).

Baca Juga

Berdasarkan perkiraan BMKG, ketinggian gelombang laut di perairan Nusa Dua, Kabupaten Badung diperkirakan mencapai hingga dua meter dengan tingkat suhu udara diperkirakan hingga 31 derajat celsius. Di tempat wisata lainnya yakni di Kuta, Kabupaten Badung diperkirakan tinggi gelombang laut mencapai kisaran 0,5 meter hingga 1,5 meter. Begitu juga di perairan Tanah Lot di Kabupaten Tabanan dan Sanur di Kota Denpasar diperkirakan tinggi gelombang laut mencapai 0,5 meter hingga 1,25 meter.

Sedangkan kelembaban udara di tempat wisata tersebut diperkirakan berada pada kisaran 65 persen hingga 90 persen dengan potensi cuaca cerah berawan.

BMKG menganalisis kondisi tersebut disebabkan Madden Julian Oscillation (MJO) di kuadran keempat yang berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan. Ada pun MJO merupakan aktivitas intramusiman yang terjadi di wilayah tropis yang dapat dikenali berupa adanya pergerakan aktivitas konveksi yang bergerak ke arah timur dari Samudera Hindia ke Samudera Pasifik yang biasanya muncul setiap 30 hari sampai 40 hari.

Kemudian, suhu muka laut berkisar 28 derajat-30 derajat celsius yang hangat dapat meningkatkan potensi penguapan atau penambahan massa uap air. Selain itu, massa udara basah terkonsentrasi dari lapisan permukaan hingga lapisan 700 milibar atau 3.000 meter.

BMKG memperkirakan kecepatan angin berpotensi mencapai hingga 37 kilometer per jam yang bertiup dari arah timur menuju selatan. BMKG memperkirakan ketinggian gelombang laut di Selat Badung, Selat Bali bagian selatan, Selat Lombok bagian selatan dan Samudera Hindia selatan Bali mencapai 1,25 meter–2,5 meter.

Di sisi lain, BMKG juga meminta masyarakat mewaspadai potensi hujan disertai kilat dan angin kencang berdurasi singkat di wilayah Bali bagian utara, tengah dan barat.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement