REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Juru bicara Liga Arab mengatakan menteri-menteri luar negeri blok tersebut memutuskan menerima kembali Suriah setelah satu dekade lebih. Hal ini menandakan normalisasi hubungan Liga Arab dengan Presiden Bashar al-Assad.
Dalam keputusannya Liga Arab mengatakan Suriah dapat segera berpartisipasi dalam pertemuan-pertemuan kelompok kawasan itu. Sementara mendesak Suriah segera menyelesaikan masalah-masalah yang diakibatkan perang sipil seperti gelombang pengungsi ke negara tetangga dan penyelundupan narkoba di seluruh kawasan.
Pada Ahad (7/5/2023) juru bicara sekretaris jenderal Liga Arab mengatakan keputusan ini diambil dalam rapat tertutup di kantor pusat Liga Arab di Kairo, Mesir.
Beberapa negara Arab termasuk Uni Emirat Arab mendorong perbaikan hubungan dengan Suriah dan Assad tapi yang lainnya termasuk Qatar masih menolak normalisasi hubungan penuh tanpa solusi politik terhadap konflik Suriah.
Sejumlah negara menetapkan syarat agar Suriah dapat kembali ke Liga Arab. Pekan lalu Kementerian Luar Negeri Yordandia mengatakan diterimanya kembali Suriah ke Arab Liga hanya akan memulai "proses yang sangat panjang dan sulit dan menantang."
Dalam keputusannya Liga Arab mengatakan Yordania, Arab Saudi, Irak, Lebanon, Mesir dan Sekretariat Jenderal Liga Arab akan membentuk kontak grup tingkat menteri untuk berhubungan dengan pemerintah Suriah. Lalu mencari "langkah demi langkah" solusi krisis di negara itu.
Dalam salinan keputusan tersebut dikatakan langkah praktisnya antara lain memfasilitasi pengiriman bantuan ke Suriah. Keanggotaan Suriah di Liga Arab ditangguhkan pada tahun 2011 setelah penindakan keras terhadap pengunjuk rasa yang menentang Assad.
Tindakan keras pemerintah Assad mendorong perang saudara yang berlangsung bertahun-tahun. Banyak negara Arab yang menarik utusannya dari Damaskus.
Baru-baru ini negara-negara Arab mencoba mencapai konsensus apakah mengundang Assad ke pertemuan puncak Liga Arab pada 19 Mei mendatang di Riyadh. Untuk membahas normalisasi hubungan dan syarat agar Suriah dapat diterima kembali.
Arab Saudi selalu menolak memperbaiki hubungan dengan Assad tapi setelah menormalisasi hubungan dengan Iran yang merupakan sekutu terpenting Suriah di kawasan. Arab Saudi mengatakan perlu pendekatan baru dengan Damaskus.