REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Jerman menyatakan "keterkejutannya" atas terbunuhnya warga sipil Palestina, termasuk anak-anak, selama serangan dan pengepungan Israel ke Jalur Gaza, Anadolu Agency melaporkan pada Kamis (11/5/2023).
"Kematian beberapa warga sipil yang tidak terlibat, termasuk anak-anak, mengejutkan kami," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Jerman Christofer Burger kepada para wartawan di Berlin, Rabu (10/5/2023). "Dalam jangka pendek, tujuan utamanya adalah untuk mencegah eskalasi lebih lanjut, namun kenyataannya lebih banyak korban," katanya
Ia menambahkan bahwa negaranya "sangat prihatin" atas pengeboman mematikan Israel terhadap Gaza sejak Selasa. "Rakyat Gaza dan Israel memiliki hak untuk hidup dengan damai dan bermartabat," katanya.
Dia juga menegaskan kembali dukungan negaranya untuk solusi dua negara dalam upaya untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina. Sebelumnya pada hari itu, dua orang Palestina tewas dalam serangan militer Israel di Tepi Barat yang diduduki, menurut kementerian kesehatan Palestina. Warga Palestina ketiga terluka parah dalam serangan tersebut.
Para saksi mata mengatakan bahwa pasukan Israel menyerbu kota Qabatia di dekat Jenin dan menggeledah beberapa rumah, sehingga memicu bentrokan dengan penduduk setempat. Korban tewas terjadi ketika pasukan Israel menembaki sebuah mobil di kota tersebut.
Tidak ada komentar dari pihak militer Israel mengenai laporan tersebut. Penggerebekan tersebut terjadi setelah sedikitnya 15 warga Palestina tewas dan 20 lainnya luka-luka dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza.
Menurut data Palestina, sedikitnya 127 warga Palestina telah terbunuh oleh Israel sejak awal tahun ini. Sembilan belas warga Israel juga tewas dalam insiden-insiden terpisah selama periode yang sama.