REPUBLIKA.CO.ID,LABUAN BAJO -- Para Pemimpin Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) menyambut baik ketertarikan empat negara luar kawasan untuk menjadi mitra organisasi dan menandatangani Traktat Persahabatan dan Kerja Sama Negara-Negara ASEAN (Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia/TAC).
Pernyataan tersebut tertuang dalam pernyataan bersama para pemimpin ASEAN pada Rabu seusai Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur yang berlangsung pada 10-11 Mei.
TAC merupakan sebuah traktat sekaligus kode etik utama dalam mengatur hubungan antarnegara di kawasan dan sebagai landasan untuk menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan.
"Kami menyambut baik meningkatnya minat negara-negara non-regional untuk mengaksesi TAC, atas dasar rasa hormat dan sesuai dengan tujuan dan prinsip TAC. (Kami) menantikan aksesi Kerajaan Arab Saudi, Kerajaan Spanyol, Republik Panama, dan Meksiko ke TAC," demikian bunyi pertanyaan tersebut.
ASEAN saat ini telah menjalin beberapa kerja sama eksternal, baik dengan negara mitra wicara maupun organisasi regional dan internasional.
Mitra wicara ASEAN adalah negara dan organisasi regional atau internasional yang menjadi mitra kerja sama ASEAN di berbagai bidang.
Saat ini, ASEAN memiliki 12 mitra wicara, yaitu Amerika Serikat, Australia, India, Jepang, Kanada, Korea Selatan, Rusia, Selandia Baru, China, Uni Eropa, Inggris dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
ASEAN juga memiliki hubungan dengan mitra-mitra wicara sektoral, yakni Pakistan, Norwegia, Swiss, dan Turki serta mitra wicara pembangunan dengan Jerman.
Selain melalui mekanisme kerja sama ASEAN+1 dengan masing-masing mitra wicara, ASEAN menjalin kerja sama melalui mekanisme seperti ASEAN Plus Three (APT) dengan Jepang, Korea Selatan dan China; East Asia Summit (EAS) dengan 18 negara peserta; dan ASEAN Regional Forum (ARF) dengan 27 negara peserta.
Para mitra wicara tersebut diharapkan dapat mendukung pembentukan komunitas ASEAN dan Visi ASEAN Pasca 2025 menuju ASEAN 2045.